TECH

Industri Luar Angkasa Diprediksi kian Melesat di 2023

Pengembangan proyek ambisius luar angkasa tetap berjalan.

Industri Luar Angkasa Diprediksi kian Melesat di 2023Shutterstock/Karolis Kavorelis
29 December 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Laporan SpaceTech Analytics, ada lebih dari 10.000 perusahaan teknologi luar angkasa dengan nilai total US$4 triliun di seluruh dunia. Tahun 2022 pun menjadi periode keemasan bagi industri luar angkasa. Perkembangan sektor ini dinilai paling sukses sejak 1969. 

Tercatat berbagai momentum bersejarah di tahun ini, seperti kesuksesan SpaceX melakukan peluncuran Space Launch System. Selain itu, kapsul Orion kembali dari ke bumi setelah menjalankan misinya ke bulan. 

Diprediksi pada 2023, industri antariksa bakal menunjukkan taringnya. Namun, di sisi lain sejumlah pihak juga menyoroti kendala, seperti prospek ekonomi jangka pendek dan ketidakstabilan geopolitik.  

Melansir TechCrunch pada Kamis (22/12), berikut sejumlah prediksi untuk industri luar angkasa pada 2023 yang digadang-gadang akan semakin melesat. 

1. Kendaraan antariksa lebih rendah biaya

Para pengusaha antariksa tidak hanya mencari roket angkut berat—seperti SpaceX's Starship dan Vulcan dari United Launch Alliance—tetapi juga mencari banyak kendaraan peluncuran angkut yang lebih kecil dan juga sedang yang bertujuan untuk biaya rendah dan kinerja maksimal. 

Kendaraan antariksa termasuk Terran 1 Relativitas, Rocket 4 Astra, RS1 dari ABL Space Systems, peluncur Satu Rocket Factory Augsburg dan peluncur mikro Perdana Orbex.  Seperti yang disebutkan di atas, deadline industri luar angkasa terkenal rumit, dan setidaknya beberapa roket baru akan terbang untuk pertama kalinya tahun depan.

Ini membuktikan kendaraan baru akan menurunkan harga dan meningkatkan inventaris, yang berarti lebih banyak peluncuran roket dan waktu yang tersedia untuk berurusan dengan pihak swasta dan pemerintah. Para pemain lama industri luar angkasa juga perlu bekerja keras untuk mempertahankan keunggulan yang telah mereka bangun.

2. Perkembangan pesat dari Inggris, Cina, dan India

Adegan luar angkasa internasional akan terus berkembang, terlebih di Inggris, Cina, dan India.  Dari Inggris, diharapkan ada peluncuran ruang angkasa pertama di negara itu dengan misi Virgin Orbit "Start Me Up" dari Spaceport Cornwall.  

Ada juga yang ditunggu-tunggu dari Indian Space Research Organization, serta peluncuran startup Skyroot di sana. 

Cina lompatan pesat di tahun 2022 yang besar — termasuk menyelesaikan stasiun luar angkasanya sendiri di orbit dan mengirimkan banyak awak taikonaut — dan diperkirakan tidak akan ada perlambatan tahun depan karena negara tersebut berupaya mengimbangi pertumbuhan industri Amerika.

Related Topics