Elon Musk Gugat Startup Ini Setelah Upaya Rebut Merek Dagang Twitter
- Operation Bluebird digugat setelah upaya perebutan merek dagang Twitter.
- Merek dagang Twitter masih hidup dan sehat.
Jakarta, FORTUNE - Perusahaan teknologi yang didirikan Elon Musk, X Corp, menggugat sebuah perusahaan rintisan, Operation Bluebird, pada Selasa (16/12). Gugatan diajukan setelah adanya upaya startup itu membatalkan merek dagang Twitter milik X.
Reuters melaporkan bahwa dalam gugatannya di pengadilan federal Delaware, X menyatakan merek Twitter masih hidup dan sehat, serta belum siap diambil alih. X menilai upaya Operation Bluebird menguasai nama tersebut merupakan pelanggaran merek dagang.
Menurut X, jutaan pengguna masih mengakses platform tersebut melalui twitter.com. Selain itu, banyak pengguna dan bisnis terus menyebutnya sebagai Twitter, dan X masih mempertahankan dan menegakkan merek dagang tersebut. Platform Twitter milik Operation Bluebird akan menyebabkan kebingungan konsumen.
"Twitter adalah salah satu merek yang paling dikenal di dunia, dan dimiliki oleh X Corp," demikian bunyi gugatan tersebut. "Sederhananya, perubahan merek bukanlah pengabaian hak merek dagang."
Sebelumnya, Musk membeli Twitter seharga US$44 miliar pada 2022, dan mengubah platform media sosial tersebut menjadi X.
Pada berita yang dirilis oleh Tech Crunch (17/12), terdapat kutipan dari syarat dan ketentuan platform X. “Tidak ada satu pun ketentuan dalam syarat dan ketentuan ini yang memberi Anda hak untuk menggunakan nama X atau nama Twitter atau merek dagang, logo, nama domain, fitur merek khas lainnya, dan hak kepemilikan lainnya dari X atau Twitter, dan Anda tidak boleh melakukannya tanpa persetujuan tertulis dari kami,” demikian petikan bunyinya.
Sementara itu, pendiri Operation Bluebird menyatakan perusahaannya siap menempuh proses pengadilan sejauh yang diperlukan demi mencapai tujuan perusahaan.
Operation Bluebird meminta Kantor Paten dan Merek Dagang AS pada 2 Desember untuk membatalkan merek dagang federal “Twitter” milik X. Dalih yang dipakainya adalah: perusahaan tersebut tidak lagi memakainya.
Startup itu mengaku ingin menggunakan merek dagang Twitter untuk platform saingan yang akan dilabeli twitter.new, dan secara terpisah mengajukan permohonan mendaftarkan merek Twitter mereka sendiri.
