Jakarta, FORTUNE – YouTube dipandang sebagai platform media yang penuh dengan konten misinformasi dan disinformasi. Demikian pernyataan dari 80 lembaga pemeriksa fakta (fact chekcers) dunia kepada Susan Wojcicki, CEO situs web video kesohor itu. Mereka mendesak Susan untuk segera memperbaiki kebijakan pengelolaan konten YouTube.
Menurut para pemeriksa fakta tersebut, dunia telah berulang kali menyaksikan betapa disinformasi dan misinformasi dapat merusak keharmonisan sosial, demokrasi, dan kesehatan masyarakat, bahkan selama pandemi COVID-19 berlangsung.
“Apa yang tidak kami lihat adalah upaya YouTube untuk menerapkan kebijakan untuk mengatasi masalah itu. Sebaliknya, YouTube membiarkan platformnya dipersenjatai oleh para aktor tidak bermoral untuk memanipulasi dan mengeksploitasi orang lain, dan untuk mengatur dan menggalang dana sendiri,” demikian bunyi surat terbuka tersebut seperti dikutip dari laman Poynter.org, Rabu (12/1).