TECH

Bisnis Patungan Gojek & Unilever Teruskan Ekspansi Digitalisasi Warung

GoToko klaim pertumbuhan pengguna 47x lipat.

Bisnis Patungan Gojek & Unilever Teruskan Ekspansi Digitalisasi WarungBandung, Indonesia - Mei, 2020: Transaksi di kios kecil atau "warung" di Bandung, Indonesia. Shutterstock/Bastian AS
15 August 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Gerai Toko Cepat Untung (GoToko) menyampaikan komitmennya untuk meneruskan ekspansi dalam mendorong digitalisasi usaha warung tradisional. Platform digital grup GoTo dan Unilever ini optimistis akan ketahanan bisnis usaha kecil di masa pandemi Covid-19.

Chief Executive Officer & President Director of the Board GoToko, Gurnoor Singh Dhillon, mengatakan pandemi membuktikan keberadaan warung sangat krusial. Menurutnya, usaha tersebut menjadi sarana perdagangan utama saat mobilitas masyarakat begitu terbatas.

Dia merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan warung merupakan sarana perdagangan utama di Indonesia yang menjangkau 80 persen desa/kelurahan di Indonesia.

“Saat pandemi yang membuat ekonomi dan bisnis terganggu, kami justru berdiri dengan keyakinan terhadap daya tahan warung sebagai sarana perdagangan utama masyarakat,” kata Gurnoor dalam keterangan resmi kepada media, dikutip Senin (15/8).

Platform GoToko memungkinkan para penggunanya untuk mengelola kebutuhan pasokan barang dengan jaminan pengiriman. Perusahaan meyakini hal tersebut dibutuhkan warung kelontong yang selama ini kurang terjangkau dalam distribusi penjualan.

Secara makroekonomi, keberadaan warung juga memiliki sumbangan signifikan terhadap ekonomi nasional. Menurut data, sektor ini merupakan bagian dari kelompok usaha mikro, kecil, dan Menengah (UMKM) yang berkontribusi lebih dari 65 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Gurnoor mengatakan saat ini merupakan momen tepat untuk mendorong digitalisasi warung karena sejumlah hal. Pertama, pandemi mulai mereda. Kedua, pesatnya penetrasi ekonomi digital Indonesia.  

Ekspansi digitalisasi warung

Telur ayam ras.
Telur ayam ras. (Pixabay/EmAji)

Masalahnya, kompleksitas distribusi di Indonesia membuat warung sering kali tidak menjadi prioritas dalam rantai pasok barang langsung dari brand. Kata Gurnoor, hampir 80 persen dari 3 juta warung di Indonesia tergolong sebagai underserved retailers.

GoToko melanjutkan visi dan misinya untuk berekspansi ke lebih banyak wilayah di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali pada Agustus 2022. Ekspansi ini sekaligus menjadi bukti tahun kedua perseroan dalam membantu bisnis warung.   

“Kami bersemangat menjadi platform pilihan yang menghubungkan para underserved retailers dengan brand principals untuk mendorong daya saing, sekaligus meningkatkan bisnis mereka,” ujarnya.

Didukung kemitraan dengan brand principal, pemilik warung pada area ekspansi kini dapat mengakses beragam produk relevan dan komprehensif dengan harga bersaing, dan ketersediaan stok dengan jaminan waktu pengiriman.

Perusahaan pun berupaya meningkatkan infrastruktur perusahaan di Jawa dan Bali dengan menambah lebih banyak gudang penyimpanan serta armada pengiriman barang.

Gurnoor bahkan mengeklaim ekspansi perseroan di Jawa dan Bali telah berdampak ke pertumbuhan jumlah pengguna hingga lebih dari 47 kali lipat pada 2022. 

Related Topics