Jakarta, FORTUNE – Para pedagang aset kripto menyatakan krisis keuangan yang dialami bursa FTX telah menimbulkan masalah kepercayaan (trust issue) pada masyarakat. Kejatuhan FTX ini juga menambah daftar panjang sentimen negatif dalam industri aset kripto belakangan.
Melansir laman CNA (11/11), FTX dan Alamade Research, anak perusahaan bidang perdagangan aset kripto, telah mengajukan proses kebangkrutan di Amerika Serikat. Pada saat bersamaan, CEO FTX, Sam Bankman-Fried, mengumumkan pengunduran dirinya.
Menanggapi hal tersebut, CEO Binance, Changpeng Zao, dalam Indonesia Fintech Summit 2022, menyatakan kejatuhan FTX, yang merupakan salah satu bursa aset kripto terbesar di dunia, akan menghilangkan kepercayaan konsumen sekaligus menjadi pertanda bagi industri yang menuju keterpurukannya.
“Saya pikir pada dasarnya kita telah mundur beberapa tahun sekarang. Regulator seharusnya akan meneliti industri ini jauh lebih keras,” ujar pria yang biasa disebut CZ ini, seperti dikutip dari cointelegraph, Sabtu (12/11).
Sementara, Tokocrypto menganggap kemelut FTX memunculkan sentimen negatif terhadap industri aset kripto. Platform pertukaran aset kripto domestik itu berpendapat masalah FTX menciptakan trust issue terhadap rencana bisnis dan sistem keamanan aset investor pada platform centralized exchange.
“Kondisi ini menjadi perhatian bersama para pelaku industri aset kripto di Indonesia untuk memastikan kondisi tersebut tidak akan terjadi,” ujar CEO Tokocrypto, Pang Xue Kai, dalam siaran pers.