Jakarta, FORTUNE – Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang tengah bersiap melaksanakan survei geofisika dalam rangka pencarian sumber cadangan minyak dan gas. Menurut keterangan resmi Pertamina, survei yang akan dilakukan di Cekungan Bintuni dan Salawati, Papua Barat, pada 12 Oktober nanti akan menggunakan teknologi enhanced Full Tensor Gradiometry (eFTG). Survei akan menelusuri area sepanjang 23.000 km dan mencakup luasan 45.000 km persegi.
Pelaksanaan survei merupakan bagian dari pemenuhan Komitmen Kerja Pasti (KKP) Kontraktor Kontrak Kerjasama Pertamina Hulu Energi Jambi Merang di wilayah terbuka. Dalam melakukan survei tersebut, PHE Jambi Merang bekerja sama dengan PT Mahakarya Geo Survey yang berkolaborasi dengan AustinBridgeporth menggunakan pesawat survei DC3 Turbo Prop.
Ketua Tim Teknis Pelaksana Teknis Survei Geofisika dan Vice President New Venture Subholding Upstream Pertamina, Agung Prasetyo, mengatakan Pertamina berkomitmen terus melakukan kegiatan eksplorasi, baik di area yang ada sekarang maupun area frontier atau new venture dalam rangka mencari potensi cadangan hidrokarbon baru.
“Selain Cekungan Bintuni-Salawati, saat ini PHE juga sedang melakukan survei FTG terbesar di Indonesia di cekungan frontier lain di Papua dengan panjang lebih dari 31.000 km dan mencakup area seluas 60.000 km persegi yang progresnya sudah mencapai lebih dari 50%,” ujar Agung.