Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ilustrasi karyawan di perusahaan (freepik.com/Tirachardz)

Jakarta, FORTUNE – Generasi Z disebut-sebut suka memanfaatkan bantuan “orang dalam” untuk melamar pekerjaaan. Praktik nepotisme di dunia pekerja dari kelompok muda ini bahkan dikatakan lebih dominan ketimbang generasi lainnnya. Benarkah demikian?

Fortune.com melansir, Kamis (5/4), sebuah penelitian menunjukkan bahwa Gen Z telah mengambil keuntungan dari praktik nepotisme di dunia kerja. Padahal, selama ini kelompok muda itu dianggap anti terhadap perilaku diskriminasi.

Asal tahu saja, nepotisme merujuk kepada tindakan perusahaan atau pemimpin perusahaan yang mempekerjakan seseorang berdasarkan hubungan dekat, baik itu saudara, kerabat, maupun teman, dan bukan kemampuannya.

Menurut riset terbaru dari Applied, 75 persen gen Z yang menganggap nepotisme “tidak adil” justru akan menggunakannnya untuk mendorong kemajuan karier mereka.

Situasi tersebut kontras dengan generasi di atasnya. Misalnya saja, cuman 33 persen kelompok pekerja berusia di atas 55 yang menganggap sah bantuan dari orang lain untuk memajukan karier mereka.

<p>Tawaran pekerjaan</p>

Editorial Team

Tonton lebih seru di