Survei Meta: 65% Gen Z di Indonesia Tak Sabar Sambut Era Metaverse

Jakarta, FORTUNE - Gen Z kini mendominasi dan amat berpengaruh bagi industri digital. Director, Creator Partnerships for SEA and Emerging Markets Meta, Revie Sylviana menjelaskan bahwa 3,2 miliar atau 41 persen dari populasi dunia kini adalah Gen Z.
Temuan ini diungkap Instagram bersama dengan Populix dalam Laporan “Yang Dicintai Gen Z Indonesia di Instagram” untuk pertama kalinya. Laporan itu menyoroti hal-hal yang paling diminati Gen Z tahun ini, serta tren dan topik yang mereka ikuti di Instagram.
Survei dilakukan pada Gen Z, mereka yang berusia 18-25 tahun, pada 11 - 22 November 2022. Seluruhnya ada sebanyak 2000 orang yang terlibat di kota DKI Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, Pekanbaru, Palembang, Denpasar, Banjarmasin, Manado, dan Makassar.
Revie menambahkan, Gen Z memiliki kekuatan untuk menciptakan tren dan mengarahkan percakapan mengenai kultur-kultur yang tengah populer.
“Sebanyak 46 persen dari Gen Z di Asia Pasifik mengatakan bahwa mereka lebih senang membeli produk dari brand yang menjunjung tinggi nilai tanggung jawab sosial,” kata Revie dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (6/12).
Menurutnya, temuan lain dari survei tersebut di antaranya terkait dengan tren penggunaan instagram dari kalangan Gen Z. Isu sosial yang paling banyak diikuti, yakni soal pentingnya pelestarian hutan, mengajak orang untuk tampil apa adanya, dan edukasi kesetaraan gender.
Selain itu, isu lain yang paling banyak diikuti adalah kepedulian terhadap penderita kanker dan edukasi masyarakat terkait dengan kesehatan mental.
Koneksi & Hiburan dan Aksi Sosial
Terlihat pada data, kelompok Gen-Z ternyata tidak hanya kelompok yang menikmati konten hiburan, mereka juga cenderung ingin lebih terhubung. Dalam hal ini dengan orang-orang yang ada di dalam lingkaran pertemanan mereka.
"Kami menjabarkan deretan fitur, musik, dan tagar yang paling banyak digunakan Gen Z di Instagram tahun ini, dan merangkum karakterisasi unik yang akan membedakan mereka dengan generasi sebelumnya,” tuturnya.
Salah satu temuan menarik di Indonesia adalah kelompok Gen-Z di Instagram menjadikan tren hashtag #PesonaIndonesia dan #Kuliner sebagai top hashtag 2022. Tercatat 37 persen dan 40 persen Gen-Z menggunakan dua hashtag ini. Diperkirakan kedua hashtag ini terus menjadi tren di 2023.
Di Instagram mereka tak hanya ingin menghibur tetapi terus terhubung dengan orang lain melalui percakapan di DM atau kolom komentar. Terlihat 73 persen dari responden menyukai konten video dari Reel atau video pendek.
Fitur yang dianggap menghibur adalah stiker Add Your yang dianggap menggabungkan minat dan kebersamaan. Ada 3 stiker Add Your yang paling sering digunakan Gen Z tahun ini adalah Dump Bulanan, kemudian “Apapun ketika kamu masih siswa atau mahasiswa”, dan terakhir “Video/foto/ screenshot random dari galeri HP.”
Gen Z memilih panutan dari kreator sebagai sumber inspirasi. Untuk kategori komedi akun @karmalogy dan #TawadiReels menjadi favorit untuk menghibur. Konten fesyen Gen Z menyukai gaya minimalis dan sederhana dari kreator @cindypriscilla.
Untuk konten kuliner seperti memasak sederhana, review dan mukbang, salah satu kreator yang disukai adalah @devinahermawan. Konten yang dianggap sederhana, terjangkau dan mudah diikuti oleh anak kos dan kuliahan.
Lalu, gaya hidup sehat Gen Z tertarik pada @dionharyadi seorang nutrisionis tersertifikasi yang mengajarkan gaya hidup sehat dengan cara yang mudah dimengerti.
Isu sosial menjadi salah satu minat terbesar Gen Z. Mereka percaya bahwa mereka bisa mengubah dunia menjadi lebih baik dengan mengatasi kesenjangan sosial. Di antara kreator yang banyak diikuti adalah @andrewkalaweit yang membahas pentingnya pelestarian hutan. Ada juga @yurayunita dan @umayshahab yang mengajak komunitas untuk tampil apa adanya dan menerima segala kekurangan fisik.
Ada juga @kalis.mardiasih yang mengedukasi perempuan soal kesetaraan gender dari berbagai aspek, termasuk di dunia kerja, keluarga dan seksual. @dikta yang memotong rambut panjangnya untuk mendonasikan pada penderita kanker juga menarik perhatian Gen Z.
Untuk musik dan tarian, terlihat Gen Z lebih menyukai karya lokal dibanding asing. Hal ini terlihat dari penggunaan lagu-lagu lokal di Reels.
Pada data terlihat 1 dari 2 Gen Z menggunakan lagu ‘Dunia Tipu-Tipu’ dari Yura Yunita. Sedangkan dari mereka menyukai ‘Ojo Dibandingke’ yang dinyanyikan Farel Prayoga. Lagu lainnya adalah ‘Full Senyum Sayang’ dari Evan Loss, ‘I Love Mama Mantu’ oleh Bulan Sutena dan ‘Hati-Hati di Jalan’ oleh Tulus. Sedangkan tarian Mendung Tanpo Udan yang mudah diikuti terlihat menarik perhatian mereka.