Tencent dan Alibaba Beli Chip AI Nvidia dari ByteDance

Jakarta, FORTUNE - Dua raksasa teknologi asal Cina, Tencent Holdings dan Alibaba Group Holding, dilaporkan membeli chip kecerdasan buatan (AI) Nvidia dari ByteDance, di tengah ketatnya larangan ekspor semikonduktor canggih oleh Amerika Serikat. Informasi ini pertama kali diungkap oleh media bisnis Caijing.
ByteDance, induk TikTok, disebut telah menimbun chip Nvidia H20 senilai sekitar US$13,7 miliar sebelum larangan ekspor diberlakukan. Kini, sebagian dari stok tersebut diduga dibeli oleh para pesaingnya. Demikian dilaporkan South Cina Morning Post, dikutip Rabu (30/4).
Menurut laporan, Tencent membeli chip senilai 2 miliar yuan pada kuartal pertama 2025, terutama Nvidia H20, untuk mendukung pengembangan proyek AI-nya seperti chatbot Yuanbao. Sementara itu, Alibaba juga dikabarkan melakukan pembelian serupa guna memperkuat infrastruktur AI mereka. Meskipun begitu, ByteDance membantah laporan tersebut dan menyebutnya “tidak benar”.
Meski fokus pada penggunaan internal, ByteDance dikatakan membuka kurang dari 10 persen inventaris komputasinya untuk dijual melalui unit cloud mereka, Volcano Engine. Langkah ini disebut sebagai strategi monetisasi di tengah tekanan geopolitik dan persaingan teknologi global.
Tingginya permintaan terhadap daya komputasi datang bersamaan dengan meningkatnya pembatasan ekspor chip oleh AS, terutama untuk produk Nvidia yang digunakan dalam pengembangan AI. Nvidia H20 sempat menjadi chip AI tercanggih yang masih diizinkan diekspor ke Cina hingga akhirnya aturan diperketat kembali. Bulan ini, bahkan H20 pun memerlukan izin ekspor khusus.
Laporan lain dari The Information menyebut perusahaan-perusahaan seperti ByteDance, Tencent, dan Alibaba memesan chip Nvidia H20 senilai lebih dari US$16 miliar hanya dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Cina pasar penting bagi Nvidia
Cina menyumbang sekitar 13 persen dari total pendapatan Nvidia, yakni sebesar US$17 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Januari lalu. Namun, perusahaan memperkirakan bisa kehilangan hingga US$5,5 miliar akibat pembatasan ekspor terbaru.
Analis Morningstar, Brian Colello, menyebut bahwa bisnis Nvidia di Cina kemungkinan akan "turun mendekati nol" dan belum ada tanda pemulihan dalam waktu dekat.
CEO Nvidia, Jensen Huang, mengunjungi Cina bulan ini dan bertemu dengan pejabat lokal. Ia menyatakan komitmen perusahaan untuk "berusaha sekuat tenaga" agar tetap melayani pasar Cina dan memenuhi regulasi yang berlaku.
Sementara itu, Huawei dan Cambricon Technologies mulai mengambil kesempatan. Wall Street Journal melaporkan Huawei tengah menguji chip AI Ascend 910D, yang disebut-sebut lebih bertenaga dari Nvidia H100. Pengiriman chip 910C ke klien lokal pun dijadwalkan mulai bulan depan.
Cambricon juga mencatat pertumbuhan luar biasa pada kuartal pertama 2025, dengan pendapatan mencapai 1,1 miliar yuan dan laba bersih sebesar 356 juta yuan.