ADHI Beton Ikut Proyek Kereta Komuter NSCR Filipina, Target Selesai 20

Jakarta, FORTUNE - Anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Adhi Persada Beton atau ADHI Beton, ikut serta dalam proyek transportasi massal skala besar Filipina, North-South Commuter Railway (NSCR). Jalur keretanya membentang 6,8 kilometer dari sisi Utara Filipina, Malolos hingga sisi Selatan, Kota Calamba.
ADHI Beton sendiri akan berperan sebagai jasa pendampingan teknis pengadaan dan pelaksanaan precast segmental box girder untuk kontraktor pelaksana perusahaan kongsi ADHI dan PT PP. Target penyelesaian proyeknya jatuh pada 2030.
"Dengan pijakan ini, ADHI Beton berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas produk dan memperluas kontribusi dalam pembangunan infrastruktur, baik di dalam negeri maupun di mancanegara," kata Direktur Utama ADHI Beton, Johan Arifin, dikutip Selasa (30/9).
Sebagai konteks, ADHI Beton sebelumnya telah mengerjakan proyek nasional pembangunan LRT Jabodebek dan Jakarta Inner Ring Road. Pengalaman dari pengerjaan itu akan menjadi bekal perusahaan dalam proyek NSCR.
Dikutip dari Gulf News, proyek NSCR diproyeksikan dimulai pada 2027. Investasinya disebut berjumlah US$15,42 miliar atau sekitar Rp257 triliun, yang diklaim sebagai proyek kereta api termahal di Filipina sejauh ini.
Lebih lanjut, NSCR akan mencakup pembangunan terowongan sepanjang 2 kilometer menuju Bandara Clark, yang akan membuka jalan bagi kereta ekspres bandara pertama di Filipina. Dampaknya, perjalanan ke Bandara Clark dari Manila hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit.
Kereta komuter jalur itu akan terdiri dari 35 stasiun, 51 rangkaian kereta komuter, dan 7 rangkaian kereta ekspres terbatas. Kecepatannya berkisar antara 120 sampi dengan 130 km/jam.
Proyeksi jumlah penumpang harian NSCR adalah 800.000 penumpang harian, dengan 2.200 penumpang per kereta. Dengan estimasi tersebut, maka proyek kereta api komuter itu diperkirakan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca lebih dari 60.000 ton per tahun.