Amartha Salurkan Pendanaan Rp35 Triliun, Gandeng MCI Perkuat Ekosistem

Jakarta, FORTUNE - Fintech peer-to-peer (P2P) lending, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), mencatat total penyaluran pembiayaan kumulatif hingga saat ini telah mencapai lebih dari Rp35 triliun kepada lebih dari 3,3 juta pelaku UMKM di Indonesia, dengan 90 persen penerima manfaat merupakan perempuan. Selain menyediakan pendanaan, Amartha juga mengembangkan ekosistem keuangan digital melalui AmarthaLink serta layanan pembiayaan tunai lewat aplikasi AmarthaFin.
Langkah memperluas pembiayaan ini dibarengi dengan upaya peningkatan literasi keuangan. Amartha menggandeng PT Mandiri Capital Indonesia (MCI), anak usaha Bank Mandiri di bidang modal ventura, untuk menggelar kelas literasi keuangan bagi mitra UMKM perempuan di Jepara pada 22 Agustus 2025. Lebih dari 300 pengguna aplikasi AmarthaFin turut hadir, sekaligus mendapat layanan pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis.
Chief Risk and Sustainability Officer Amartha, Aria Widyanto, menilai literasi menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan usaha kecil di tengah derasnya arus digitalisasi keuangan. Dia menjelaskan, tingginya transaksi keuangan serta mudahnya akses keuangan digital perlu diiringi dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan.
"Ini merupakan wujud mitigasi risiko sekaligus pemberdayaan, agar mitra UMKM binaan dapat memahami manfaat dan risiko penggunaan teknologi digital serta mampu memanfaatkan aplikasi AmarthaFin secara optimal untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing mereka," ujarnya, dalam keterangan pers, Senin (25/8).
Kolaborasi yang dikemas dalam tema “Merdeka Bersama: Waspada Fraud, Sehat Finansial” ini tak hanya menekankan edukasi keuangan, tetapi juga memperhatikan aspek kesehatan yang berpengaruh terhadap produktivitas.
Direktur Utama MCI, Ronald Simorangkir menyatakan, kesehatan usaha merupakan fondasi utama untuk mendorong kemandirian sekaligus produktivitas pelaku UMKM perempuan. Selain itu, peserta juga mendapatkan edukasi dalam berbagai materi, mulai dari cara menghindari penipuan keuangan online hingga pengelolaan keuangan usaha agar tidak bercampur dengan kebutuhan pribadi, sehingga usaha dapat terus berkembang.
"Melalui sinergi dengan Amartha, kami menghadirkan pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis bagi 300 perempuan pelaku UMKM sebagai wujud nyata komitmen MCI dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi kerakyatan, dan pengusaha UMKM perempuan yang sehat dan produktif,” katanya.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2025 sebelumnya mencatat indeks literasi keuangan di Jawa Tengah sebesar 66,46 persen, lebih rendah dibandingkan indeks inklusi keuangan yang mencapai 80,51 persen. Data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat aktif memanfaatkan produk keuangan, namun masih kurang memahami risiko dan cara pengelolaannya.