Amartha Raup Dana US$55 Juta untuk Perluas Pembiayaan UMKM Perempuan

Jakarta, FORTUNE - PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) memperoleh suntikan modal US$55 juta dari tiga lembaga keuangan pembangunan asal Eropa. Dana ini akan digunakan untuk memperluas akses permodalan bagi pelaku usaha mikro perempuan di wilayah pedesaan Indonesia.
Tiga investor tersebut adalah Swedfund dari Swedia, Finnfund dari Finlandia, dan Belgian Investment Company for Developing Countries (BIO). Founder & CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra, mengatakan kerja sama dari tiga sovereign fund dari Eropa ini merupakan bukti bahwa investor asing membidik potensi yang dimiliki segmen akar rumput. "Amartha berkomitmen memfasilitasi pendanaan ini untuk jutaan UMKM di Indonesia,” ujar Taufan dalam pernyataan resminya, Selasa (17/6).
Dari total komitmen investasi tersebut, Swedfund mmenggelontorkan dana US$25 juta, sementara Finnfund dan BIO masing-masing memberikan US$15 juta. Pendanaan ini merupakan bagian dari sindikasi pembiayaan yang lebih luas dengan nilai hingga US$199 juta, yang dipimpin oleh International Finance Corporation (IFC), anggota dari Kelompok Bank Dunia.
Amartha menilai bahwa meskipun menjadi pilar utama ekonomi nasional, pelaku UMKM masih menghadapi hambatan dalam memperoleh akses pembiayaan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit kepada sektor UMKM hanya tumbuh 2,1 persen secara tahunan hingga Februari 2025. Oleh karena itu, masuknya modal asing dinilai dapat memberikan dorongan signifikan terhadap pertumbuhan pembiayaan sektor ini.
Menurut Taufan, kepercayaan investor internasional tidak terlepas dari tata kelola yang akuntabel dan strategi manajemen risiko yang diterapkan Amartha. Perusahaan juga fokus pada praktik pinjaman yang bertanggung jawab serta membangun ekosistem keuangan digital yang menyeluruh. Sebelumnya, Amartha telah menggelar The 2025 Asia Grassroots Forum yang mengangkat potensi besar ekonomi akar rumput. Forum ini menjadi ajang untuk mempertemukan investor global dengan peluang pembiayaan inklusif di segmen tersebut.
“Selama 15 tahun fokus pada segmen akar rumput, kami membuktikan bahwa potensi tersebut dapat direalisasikan melalui pemanfaatan teknologi yang dibangun atas dasar pemahaman mendalam terhadap perilaku dan karakteristik masyarakat yang dilayani,” kata Taufan.
Jane Niedra, Direktur Investasi Inklusi Keuangan Swedfund, menyampaikan bahwa investasinya di Amartha bertujuan memperkuat stabilitas ekonomi lokal dengan menjangkau lebih banyak perempuan di daerah melalui pembiayaan yang etis.
Finnfund menyoroti peran Amartha dalam menghadirkan solusi digital, termasuk peluncuran aplikasi AmarthaFin yang memungkinkan nasabah menjadi pemberi pinjaman mikro bagi sesama anggota kelompok. “Baru-baru ini, Amartha mengembangkan aplikasi baru bernama AmarthaFin, yang memungkinkan nasabahnya menjadi pemberi pinjaman mikro bagi anggota kelompok lainnya. Melalui AmarthaFin, peminjam dapat memperoleh penghasilan tambahan,” kata Ulla-Maija Rantapuska, Senior Investment Manager di Finnfund.
Sementara itu, CEO BIO Joris Totté menegaskan pentingnya inovasi alat pembayaran digital sebagai sarana memperluas inklusi keuangan. “Pembayaran digital dan e-wallet adalah kunci inklusi keuangan di daerah terpencil yang minim akses ke layanan perbankan tradisional,” ujar Joris.