Anak Usaha AKR (AKRA) Serahkan 20 Ha Lahan KEK JIIPE ke GESC Group

Jakarta, FORTUNE - Anak usaha PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), menyerahkan tambahan lahan industri Kawasan JIIPE seluas 20 hektare kepada anak usaha Sichuan Golden Elephant Chemical, PT GEABH Joint Technology.
GEABH Joint Technology menggunakan lahan tersebut untuk pengembangan fasilitas kimia ramah lingkungan. Golden Elephant memang berencana membangun fasilitas kimia di kawasan itu, yang akan memproduksi melamin, asam nitrat, dan amonium nitrat.
"Perkembangan ini mendukung strategi jangka panjang AKR dengan menempatkan bisnis kawasan industri sebagai salah satu pilar utama dalam operasi perusahaan secara konsolidasi," kata Direktur Utama AKR Corporindo, Haryanto dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (5/12).
PT GEABH Joint Technology sendiri merupakan produsen bahan baku kimia dan pupuk dan menggunakan gas alam sebagai bahan baku utama. Portofolio mereka mencakup melamin, pupuk nitro-compound, amonium nitrat, asam nitrat, pupuk larut air, hidrogen perokside (termasuk kelas elektronik), dan asam parasetat.
"Golden Elephant diharapkan menjadi salah satu investor anchor yang menarik lebih banyak industri kimia dan hilir ke kawasan ini," ujar Haryanto.
Selain mengembangkan fasilitas kimia hijau, Golden Elephant pun tengah mengevaluasi fasilitas tambahan untuk memproduksi amonia dan urea sintetis. Rencananya, fasilitas tersebut akan menggunakan sumber daya gas alam Indonesia.
Sebelumnya, Golden Elephant telah lebih dulu mengakuisisi lahan di KEK JIIPE seluas 20 hektare pada April 2025. Lahan itu perusahaan gunakan untuk fasilitas produksi pertamanya.
"Hal ini memperkuat posisi JIIPE sebagai kawasan industri yang sangat kompetitif dan siap, terutama seiring Indonesia bergerak menuju transisi energi dan industrialisasi hijau. Golden Elephant memperkuat ekosistem klien industri global JIIPE yang sedang berkembang," kata Direktur Utama BKMS, Bambang Soetiono.
BKMS adalah pengembang KEK JIIPE. Kawasan industri yang terintegrasi dengan laut itu memiliki luas 3.000 hektare (1.761 hektare kawasan industri dan 400 hektare kawasan pelabuhan). Target investasi di JIIPE lebih dari Rp38 triliun, dengan target tenaga kerja lebih dari 200.000 orang ketika sudah beroperasi penuh.
Pada 2025, AKRA menargetkan penjualan 100 hektare lahan KEK JIIPE. Selama semester-I 2025, perseroan telah membukukan penjualan atas 22 hektare lahan di kawasan itu. Sisa target penjualan digenjot sepanjang semester-II 2025.
"Jika kita melihat riwayat dalam 2 tahun terakhir, penjualan lahan yang besar biasanya akan terjadi di kuartal-IV. Kami berharap dapat menyerahkan penjualan lahan baru di kuartal-IV," kata manajemen, sebagaimana dikutip dari laporan paparan publiknya, September 2025.
















