Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bahlil Ungkap Indonesia Sekarang Bisa Produksi Emas 70 Ton Setahun

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sambutan peresmian fasilitas pemurnian logam mulia atau smelter Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) yang disiarkan secara virtual, (17/3).

Jakarta, FORTUNE - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan Indonesia kini mampu memproduksi emas pada rentang 60-70 ton per tahun. Peningkatan ini didukung oleh pengoperasian dua pabrik pemurnian emas.

Dia mengungkap hal tersebut dalam acara peresmian fasilitas precious metal refinery (PMR) atau pabrik pemurnian emas dan logam mulia di Gresik, Jawa Timur. PMR ini merupakan pabrik pemurnian emas terbesar di Indonesia dengan nilai investasi mencapai US$630 juta atau sekitar Rp10 triliun.

“Produksi emas dari 3 juta konsentrat Freeport di Gresik menghasilkan sekitar 50-60 ton emas. Sementara itu, Amman Mineral dengan 900.000 konsentrat emas menghasilkan sekitar 18-20 ton. Secara keseluruhan, dua pabrik ini dapat memproduksi 60-70 ton emas per tahun,” kata Bahlil dalam sambutannya yang disiarkan secara virtual, Minggu (16/3).

Peresmian PMR milik PT Freeport Indonesia (PTFI) ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah mempercepat program hilirisasi industri dalam negeri. Selain itu, pembangunan fasilitas ini juga menjadi bentuk pemenuhan kewajiban PTFI dalam Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang diberikan sejak 2018.

PMR ini merupakan bagian dari smelter konsentrat tembaga di Gresik, yang diklaim sebagai smelter single line terbesar di dunia. Smelter ini memiliki nilai investasi yang jauh lebih besar, yakni mencapai US$4,2 miliar.

Bahlil juga menyampaikan pemerintah telah menyetujui perpanjangan izin ekspor bagi Freeport. Keputusan ini diambil karena pabrik sempat mengalami kebakaran pada fasilitas asam sulfat, yang menghambat produksi.

“Sekarang, produksi emas dari smelter Freeport yang belum pernah diresmikan ini akhirnya diresmikan oleh Presiden Prabowo,” ujarnya.

Prabowo ingin mineral mentah diolah di dalam negeri

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan, dengan berdirinya industri ini, bahan baku yang mentah bisa berubah menjadi beberapa produk. Sehingga ini menjadi sesuai yang dikehendaki bagi negara dan bangsa.

"Ini kita kehendaki bahwa bangsa kita tidak hanya akan menjual bahan baku, tapi kita ingin juga menjual barang-barang jadi. Barang-barang produk akhir yang punya nilai tambang yang sangat besar," kata Prabowo dalam peresmian, Senin (17/3).

Prabowo menegaskan PMR milik Freeport ini menjadi yang terbesar dari hulu ke hilir sebagai entitas.

"Saya di beri tahu industri ini instalasi pemurnian logam ini terutama emas adalah yang terbesar dari segi hulu - hilir di satu entitas, jadi ini saya kira perlu kita mensyukuri," kata Prabowo.

Pabrik smelter Freeport ini disebut-sebut bisa menghasilkan emas hingga 52 ton per tahun. Produksi emas itu didasarkan atas hasil olahan 6.000 ribu ton lumpur anoda per tahun. Lumpur anoda merupakan produk sampingan dari proses pengolahan konsentrat tembaga.


Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us