BUSINESS

Kejar Ekspor, Kementan Dorong Peningkatan Produksi Kacang Tanah

Sragen akan menjadi kota percontohan budi daya kacang tanah.

Kejar Ekspor, Kementan Dorong Peningkatan Produksi Kacang TanahKacang tanah. (Pixabay/ivanbalk)
11 January 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Pertanian mendorong peningkatan produksi dan ekspor kacang tanah dalam negeri. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan ketahanan pangan sekaligus mendorong perekonomian. 

Pertanian merupakan satu sektor yang bertahan saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia.  Ekspor pertanian pun diperkirakan akan terus meningkat pada 2022, mengikuti pertumbuhan ekspor pertanian Indonesia 15,79 persen atau menembus angka Rp451,77 triliun di sepanjang 2021.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, pihaknya terus mendorong produksi kacang tanah sebagai pangan lokal yang bernilai strategis dalam pasar ekspor. Keberadaan kacang tanah dinilai dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan, terutama para petani. 

 “Saya mau Sragen menjadi kawasan percontohan budidaya kacang tanah hingga hilirisasinya. Kalau Bupati punya semangat tinggi, kita ekspor kacang," ujarnya dikutip dari Antara, Selasa (11/1) dalam kunjungannya di Sragen, Jawa Tengah. 

Komoditas unggulan

Sebagai upaya meningkatkan produksi, Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) Sragen, Budiharto mengungkapkan, pemerintah Kabupaten Sragen menambah luasan lahan tanaman kacang dari 3.232 hektare pada 2021 menjadi 4.390 hektare pada 2022.

Penambahan ini diperkirakan akan meningkatkan pendapatan petani secara makro dari Rp80 miliar pada 2021 menjadi Rp108,6 miliar pada 2022.

Sragen memiliki lima jenis komoditas pertanian unggulan, yakni jagung, tebu, kacang tanah, cabai, dan bawang merah. “Kacang tanah menempati urutan keempat sebagai komoditas unggulan dengan luas lahan 3.323 hektare dan produksi 14.544 ton pada 2021,” ujarnya. 

Menurutnya, produktivitas kacang tanah cukup tinggi hingga 4,5 ton per hektare dengan total produksi 14.544 ton. Harga kacang tanah pun sekarang cukup tinggi di angka Rp5.500 per kg.

Tanaman kacang tanah dapat ditemukan di 31 desa di 12 Kecamatan dengan jumlah petani mencapai 4.848 orang dari 107 kelompok tani.

Penerapan integrasi pertanian

Mentan mengungkapkan pengembangan produksi kacang tanah juga harus menerapkan konsep integrasi pertanian, sehingga mampu mengakomodir produksi komoditas lain. Menurutnya, konsep ini dapat mengoptimalkan potensi pertanian yang ada, sehingga pendapatan serta kesejahteraan petani juga makin meningkat.

Syahrul mengutarakan bahwa teknologi sangat mungkin untuk diterapkan. “Petani tidak hanya tanam kacang, tapi juga bisa disispkan tanaman kedelai dan jagung, serta lainnya, yang akan panen bergantian dalam satu hamparan, sehingga stagnasi aktivitas perekonomian masyarakat bisa kita perkecil,” ujarnya.

Related Topics