Keuntungan yang Didapatkan Bisnis Setelah Terapkan Prinsip ESG
Mengawali penerapan memang cukup sulit, tapi bisa dilakukan.

Jakarta, FORTUNE – Sejak pertama dicetuskan pada 2005 oleh International Finance Corporation (IFC), konsep ESG (Environmental, Social, Governance) kini makin berkembang. Tak hanya jadi kerangka dari sebuah bisnis, ESG bahkan telah menjadi bagian dari strategi yang menunjang keberlanjutan bisnis.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ESG merupakan kegiatan pembangunan, investasi, atau bisnis yang mengedepankan soal berkelanjutan berdasar atas lingkungan, sosial, dan tata kelola. Prinsip ESG adalah refleksi mini dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDG’s).Dengan dasar ESG, perusahaan pun bisa menghasilkan inisiatif bisnis yang akan berdampak positif keberlanjutan bisnis.
OJK dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sudah memperkenalkan gagasan penerapan ESG sejak 2014. Meski begitu, masih banyak bisnis merasa kesulitan menerapkan ESG karena keterbatasan akses dan referensi untuk pengukuran ESG.
Beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan oleh perusahaan dalam menerapkan praktik ESG di bisnis, antara lain:
- Tetapkan aturan dan prosedur untuk ESG di dalam perusahaan.
- Kumpulkan tim khusus untuk melakukan pengawasan dalam upaya pengukuran ESG.
- Secara teratur membuat laporan ESG sejalan dengan persyaratan kerangka kerja nasional.
Perusahaan modal ventura, East Ventures, menuturkan penerapan ESG dalam sebuah bisnis harus melalui keterlibatan semua pihak. Pemerintah dapat memberikan insentif kepada pelaku usaha yang telah menganut ESG, investor dapat menyediakan persyaratan pendanaan, dan permintaan konsumen akan produk berbasis keberlanjutan dapat memotivasi startup untuk membangun solusi yang sesuai dengan ESG.
Head of Media and Marketing East Ventures, Pheseline Lim, mengatakan bisnis yang unggul harus memiliki program ESG sebagai katalisator kuat dalam meningkatkan nilai tambah dan merangsang pertumbuhan inovatif.
“Misalnya, platform fintech yang berkontribusi dalam mempromosikan literasi keuangan serta meningkatkan inklusi layanan ke kota-kota lapis 2 dan lapis 3 dengan menghadirkan kesetaraan ekonomi. Ini sebagaimana dibuktikan dengan munculnya program pinjaman peer-to-peer dan meluasnya penggunaan e-wallet,” kata Pheseline dalam keterangan, Senin (19/6).
East Ventures juga menyebutkan, ada sejumlah keuntungan yang bisa didapat sebuah bisnis setelah menerapkan prinsip-prinsip ESG. Berikut rinciannya:
1. Mengurangi potensi risiko
Menurut East Ventures, perusahaan yang memprioritaskan prinsip-prinsip ESG lebih siap untuk memitigasi risiko seperti denda, pemboikotan oleh konsumen, maupun kerusakan reputasi.
“Misalnya, implementasi kecerdasan buatan (AI) oleh perusahaan keamanan siber dengan mempromosikan keamanan data yang lebih baik sehingga mengurangi risiko pelanggaran data dan denda terkait,” katanya.
Mendorong minat investor
Investor semakin mempertimbangkan penerapan ESG saat membuat keputusan investasi. Misalnya, East Ventures secara aktif melibatkan perusahaan portofolionya untuk mengimplementasikan kerangka ESG dan berinvestasi di perusahaan rintisan yang menerapkan kerangka kerja ESG sebagai bagian dari komitmennya terhadap penandatangan Prinsip Investasi Bertanggung Jawab (PRI).
3. Manajemen risiko tingkat lanjut
Bisnis yang berfokus pada ESG diyakini lebih berkelanjutan dan tidak terlalu beresiko, menjadikannya peluang investasi yang lebih menarik di kawasan ini. Menurut IFC, peluang investasi di sektor hijau dan yang terkait dengan iklim diperkirakan melebihi US$23 triliun.
4. Meningkatkan reputasi perusahaan
Konsumen, karyawan, dan juga masyarakat semakin menyukai bisnis yang mencerminkan nilai-nilai mereka, seperti terkait masalah lingkungan dan sosial.
“Perusahaan e-commerce enabler, seperti SIRCLO, telah mengambil langkah dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui UMKM dan wirausaha perempuan sehingga meningkatkan citra merek mereka dan menarik lebih banyak konsumen,” ujar Pheseline.
5. Meningkatkan efisiensi operasional
Perusahaan yang berfokus pada ESG cenderung lebih inovatif dalam mencari cara untuk meminimalisir jejak karbon, memenuhi tanggung jawab sosial, serta meningkatkan tata kelola. Banyak perusahaan yang berkontribusi pada pilar lingkungan ESG dan meningkatkan efisiensi serta profitabilitas operasional.
Contohnya, GoTo dan Grab telah mengadopsi kendaraan listrik yang mengurangi dampak negatif ke lingkungan dan menghasilkan efisiensi dan penghematan biaya lebih besar.
“Sociolla mengurangi sampah plastik dengan menggunakan kemasan ramah lingkungan dan mengumpulkan botol bekas perawatan kulit untuk didaur ulang,” ujarnya.