BUSINESS

Mengenal Perbedaan KOL dan Influencer dalam Dunia Pemasaran Digital

Meski lingkup KOL dan Influencer serupa, tapi keduanya beda.

Mengenal Perbedaan KOL dan Influencer dalam Dunia Pemasaran DigitalIlustrasi pemasaran dengan influencer marketing. Shutterstock/paulaphoto
02 March 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Perkembangan teknologi digital telah memunculkan banyak profesi-profesi baru yang berperan penting di dunia bisnis, khususnya pemasaran. Dua diantaranya adalah Key Opinion Leader (KOL) dan Influencer. Namun, masih banyak yang masih bingung untuk membedakan KOL dan Influencer.

Sekilas, kedua profesi ini memang memiliki cakupan kerja yang serupa, khususnya dalam urusan pemasaran digital. Tapi, bila ditelaah lebih jauh, sebenarnya KOL dan Influencer memiliki perbedaan cukup mendasar. 

Menukil KOLSquare, Influencer merupakan orang-orang yang memiliki banyak pengikut (followers) pada berbagai platform media sosial dan memiliki pengaruh yang cukup besar untuk menggiring opini publik, sehingga peran mereka penting dalam menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada publik.

Sementara, KOL pertama muncul di Cina sebagai individu yang memiliki pengaruh besar di tengah publik, namun memiliki sebuah reputasi tersegmentasi yang didasarkan pada pengetahuan serta pengalaman mereka terkait perihal tertentu.

Untuk lebih jelas lagi memahami perbedaan antara kedua profesi pemasar digital ini, menukil Glints, berikut ini ulasannya. 

1. Media yang digunakan

Kreator konten, Nas Daily.
Kreator konten Nas Daily. (Wikimedia Common)

Influencer banyak menggunakan platform media sosial sebagai alat terbaik  untuk mempromosikan diri dan brand yang telah menjalin kerja sama dengannya.

Sementara, KOL lebih banyak bergerak di media-media konvensional, seperti televisi maupun radio, untuk membagikan pengetahuan dan pengalaman mereka sebagai sumber yang valid. Meski begitu, tak menutup kemungkinan bagi KOL untuk bergerak di media sosial.

2. Monetisasi

influencer yang sedang merekam dirinya
ilustrasi influencer (unsplash.com/Mateus Campos Felipe)

Related Topics