BUSINESS

Nestlé Komitmen Percepat Penurunan Stunting di Indonesia

Nestlé Indonesia pastikan program DASHAT bisa berlanjut.

Nestlé Komitmen Percepat Penurunan Stunting di IndonesiaKelompok kader sedang mengelola Dapur Bersama dalam program DASHAT yang diinisiasi Nestlé Indonesia bersama dengan BKKBN. (dok. Nestle Indonesia)
08 February 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Nestlé Indonesia menegaskan komitmennya menurunkan angka stunting pada anak-anak Indonesia, melalui kegiatan lokakarya bersama para mitra lintas sektor–Pemerintah, Ahli Gizi, Media, serta berbagai komunitas di masyarakat.

Corporate Nutrisionist Nestlé Indonesia, Eka Herdiana, mengatakan kegiatan lokakarya ini merupakan kelanjutan dari Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) yang dimulai sejak Agustus-Desember 2022. “Yang perlu diperhatikan adalah menemukan mitra ahli yang tepat, sehingga dengan minimum effort, kita bisa dapat impact yang besar,” katanya kepada Fortune Indonesia, di Karawang, Rabu (8/2).

Nestlé Indonesia memastikan DASHAT perdana yang ditujukan bagi keluarga dengan balita stunting di Desa Gintungkerta dan Kelurahan Karawang Kulon, Karawang, Jawa Barat, ini bisa terus berkelanjutan dan menjadi program acuan untuk program serupa di wilayah lainnya.

Melalui kolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN); Institut Pertanian Bogor (IPB); serta Pemerintah Kabupaten dan Kota Karawang, Nestlé Indonesia melakukan intervensi gizi dan memaksimalkan pemberdayaan masyarakat dalam pemenuhan gizi keluarga.

Program ini memfokuskan penyediaan makanan bergizi dan susu fortifikasi sebanyak 3 kali seminggu, yang diberikan kepada 85 Balita selama 3 bulan, melalui pengadaan Dapur Bersama yang dikelola bersama kader dari berbagai lapisan masyarakat. “Lokakarya ini dilakukan untuk bisa melihat bagaimana potensi keberlanjutan dari programnya (DASHAT),” ujarnya. 

Dampak pada bisnis

Corporate Nutrisionist Nestlé Indonesia, Eka Herdiana.
Corporate Nutrisionist Nestlé Indonesia, Eka Herdiana. (Fortuneidn/Bayu)

Rangkaian program ini berharap berdampak pada bisnis Nestlé Indonesia di masa mendatang. “Kami bisa memberikan akses untuk mendapatkan gizi bagi masyarakat secara berkelanjutan. Ketika mereka mendapatkan akses yang tepat, saat itu juga mereka mengenal Nestlé dan misi yang kami bawa: anak sehat akan menentukan masa depan kita seperti apa,” ujarnya.

Kegiatan ini juga selaras dengan komitmen Nestlé global untuk membantu 50 juta anak di dunia yang mengalami stunting dan gizi buruk, serta memberikan kontribusi pada negara dimanapun perusahaan beroperasi.

Perusahaan mengklaim, program DASHAT telah memberi dampak positif di Karawang, di mana status gizi anak balita mengalami peningkatan dan mendorong perubahan pola gaya hidup.

Berdasarkan data tinggi badan menurut usia (TB/U), jumlah anak dengan kondisi stunting berat (severe stunting) turun signifikan sampai 23 persen; sementara berdasarkan berat badan menurut umur (BB/U), jumlah anak dengan berat badan sangat kurang (severe underweight) turun hingga 17 persen.

Kendala dan tantangan

Guru Besar Pangan dan Gizi, Prof. Ali Khomsan dalam sesi edukasi pencegahan stunting untuk program DASHAT.
Guru Besar Pangan dan Gizi, Prof. Ali Khomsan dalam sesi edukasi pencegahan stunting untuk program DASHAT. (dok. Nestle Indonesia)

Related Topics