Tangkap Peluang Sektor Digital, Telkom Bangun Bisnis Pusat Data
Kolaborasi dan pembangunan pusat data pun terus dilakukan.
Jakarta, FORTUNE – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk siap kembangkan pusat data di sejumlah kota. Upaya ini bagian dari perluasan bisnis perusahaan guna mengantisipasi pertumbuhan sektor digital yang pesat.
Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Ririek Adriansyah, mengatakan dengan pertumbuhan perusahaan ritisan di indonesia, Telkom akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Microsoft, untuk mengembangkan pusat data ini.
“Bisnis telekomunikasi akan menghadapi tantangan yang sama, tapi Telkom akan bersiap untuk masa depan,” ujarnya dalam media briefing di Yogyakarta, seperti dikutip dari pemberitaan Antara, Kamis (10/6).
Salah satu peluang datang dari Singapura yang saat ini sedang melakukan moratorium pembangunan pusat data baru. “Kami juga berkolaborasi untuk mengembangkan bisnis di regional dengan Singtel dan kemungkinan untuk membangun Batam Data center, untuk menggapai potensi pasar dari Singapura,” katanya.
Pembentukan pusat data di IKN
Salah satu pusat data baru ini, rencananya akan dibangun di lahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal ini sejalan dengan konsep IKN yang ramah lingkungan dan memanfaatkan teknologi digital bagi keseharian warganya.
“Kami intens terus dikusinya, kalau angka dan kapasitas berapa, belum tahu persisnya. Termasuk letak ukurannya belum ada, karena unit IKN ini masih fokus budget-nya dari APBN,” ujar Ririek.
Menangkap peluang besar
Menanggapi rencana pembangunan pusat data di Batam dan Manado, CEO NeutraDC–salah satu anak usaha Telkom–Andreuw Th. A. F, mengungkapkan bahwa hal ini dilakukan untuk menangkap peluang besar di sektor perekonomian digital yang tengah bertumbuh di kawasan tersebut.
Menurutnya, Singapura yang menjadi salah satu pusat data di Asia Pasifik, sudah melirik Batam sebagai lokasi strategis untuk membangun pusat data karena lokasinya yang strategis dan dikenal memiliki banyak jaringan optik.
“Singapura itu juga menjadi market, karena ekonomi dan segala macamnya stabil,” katanya.
Mempersiapkan pusat data Telkom
Untuk menyediakan pusat data berkategori hyperscale sampai edge, perusahaan sudah menyiapkan pusat data di Cikarang dengan total IT Load–jumlah energi yang dikonsumsi oleh server dan peralatan jaringan di ruang server–mencapai 51 Megawatt (MW).
“Telkom Data Center akan terus meningkatkan kapasitas hingga 400 MW yang didukung pemanfaatan energi baru terbarukan pada 2030,” ucapnya.
Tak hanya ity, potensi Telkom untuk terus berekspansi ke bisnis pusat data sangat besar, mengingat bisnis yang menggunakan jasa layanan pusat data seperti e-commerce diperkirakan akan jadi tulang punggung perekonomian masa depan. Terlebih lagi masyarakat Indonesia adalah pengguna internet terbesar di Asia Tenggara, yang menghadirkan oasar besar layanan pusat data.