Paramount Land Luncurkan Logo Baru dan Ungkap Prospek Bisnis 2026

Jakarta, FORTUNE - Paramount Land menandai usia ke-19 Paramount Enterprise dengan sebuah tonggak penting: peluncuran identitas, logo, dan tagline baru untuk kawasan Gading Serpong. Identitas baru bernama ‘Paramount Gading Serpong’ diperkenalkan pada 10 Desember 2025 sebagai penegasan arah pengembangan kota yang lebih terintegrasi, berkelanjutan, dan siap menghadapi fase kedewasaan kawasan.
Peluncuran ini juga dilakukan menjelang hari ulang tahun Paramount Enterprise pada 18 Desember 2025. Langkah tersebut, menurut manajemen, menandai konsistensi perusahaan dalam membangun kota mandiri yang berwawasan lingkungan dan berteknologi maju.
Presiden Direktur Paramount Land, M. Nawawi, menegaskan bahwa perjalanan panjang perusahaan dimulai dari pembangunan Gading Serpong hingga tumbuh menjadi salah satu kota mandiri dengan perkembangan ekonomi tercepat di Indonesia.
“Pengalaman panjang Paramount Land sebagai perusahaan properti terpercaya di Indonesia berawal dari kesuksesan membangun kota mandiri Gading Serpong. Kini telah menjadi rumah tinggal bagi hampir 120 ribu penduduk di luar komuter,” ujarnya, dalam konferensi pers peresmian nama dan logo ‘Paramount Gading Serpong’ di Paramount Plaza, Tangerang, Rabu (10/12).
Ia juga mengingatkan pencapaian pengembangan Paramount Petals di koridor barat Jakarta dan tumbuhnya Paramount Village Semarang sebagai kawasan hunian bagi lebih dari 459 keluarga. Proyek infrastruktur modifikasi masterplan exit tol Bitung KM 25 disebut berada pada tahap akhir dan diproyeksikan membuka konektivitas kota mulai tahun depan.
Menurut Nawawi, identitas baru Paramount Gading Serpong adalah refleksi atas kedewasaan kawasan tersebut setelah lebih dari satu dekade berkembang. “Ini adalah penegasan fase kedewasaan kawasan, simbol skala kota yang sudah terbentuk, dan cerminan kepercayaan diri pada masa depan,” katanya.
Identitas baru ini diperkuat dengan logo bergambar “The Paramount Tree”, yang digambarkan sebagai simbol pertumbuhan berkelanjutan dan warisan lintas generasi.
“Akar yang kuat mencerminkan reputasi serta fondasi kokoh sebagai pengembang terpercaya. Ranting dan daun yang terus tumbuh menggambarkan inovasi, peningkatan kualitas produk, layanan purna jual yang berkesinambungan, sekaligus potensi investasi yang terus berkembang,” ujar Chrissandy Dave, Direktur Sales & Marketing Paramount Land.
Warna navy dan gold menjadi elemen visual utama, sementara tagline baru “Everything is Here” diposisikan sebagai representasi kota terpadu yang memudahkan aktivitas harian penghuninya. Chrissandy menjelaskan bahwa konsep ini mencakup empat pilar: A Complete City within Reach, Seamless Connectivity & Walkable Living, Luxury Convenience Every Day, dan A Distinctive Lifestyle Destination.
Prospek 2026, fokus fasilitas baru dan intensifikasi kota mandiri

Direktur Paramount Land, Norman Daulay, menyampaikan bahwa 2026 akan menjadi tahun perluasan fasilitas.
“Kita sudah memiliki layanan kesehatan, dan tahun depan akan ada penambahan fasilitas hospital,” ujarnya. Di sektor hospitality, Paramount Land akan meng-upgrade hotel yang ada, sekaligus merencanakan pembangunan mega ballroom atau convention center dalam lima hingga delapan tahun ke depan.
Norman menuturkan bahwa strategi pengembangan Gading Serpong kini lebih banyak mengarah pada intensifikasi karena lahan yang semakin terbatas. “Ketika lahan makin terbatas, intensifikasi menjadi kunci, membangun lebih tinggi, mengoptimalkan ruang, dan meningkatkan nilai tanpa menambah tanah,” katanya.
Upaya tersebut termasuk renovasi fasilitas existing, pembangunan Hudson Square @ Manhattan District seluas 2,75 hektare, yang akan berisi urban lifestyle mall dan society sport club, serta peluncuran produk komersial di lokasi premium.
Ia menegaskan bahwa sekitar 15 persen lahan disimpan sebagai cadangan (land banking) untuk menjaga perputaran kota. “Developer hanya punya dua jurus: ekstensifikasi atau intensifikasi. Di Gading Serpong, intensifikasi menjadi pilihan karena ekspansi secara geografis sudah tidak mungkin,” jelasnya.
Norman menyebut landbank Paramount Land saat ini berada di kisaran 180 hektare, ditambah pengembangan satelit-satelit kota seperti Gading Serpong Utara, Selatan, Barat, hingga Tenggara sebagai bagian dari strategi jangka panjang.
Terkait mengenai jumlah hunian yang telah dibangun dan populasi, Nawawi menyebut estimasi populasi Gading Serpong mencapai sekitar 120.000 hingga 130.000 jiwa, belum termasuk komuter harian yang diperkirakan mencapai 30.000 orang.
“Yang bayar IPKL saja tidak kurang dari 20.000 rumah. Belum termasuk klaster mandiri dari awal dan apartemen,” ujarnya. Dengan rata-rata pembeli tiap tahun mencapai 1.300–1.500 unit dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan kawasan disebut berada pada level stabil.
Norman menambahkan, bahwa milestone penting pengembangan Gading Serpong terjadi pada periode 2019–2023, ketika pengembangan komersial menjadi nilai utama dan konsep City within Reach mulai diterapkan. Pengembangan district yang mengusung prinsip kedekatan fasilitas, menjadi fondasi kawasan untuk menghadapi perubahan gaya hidup pascapandemi. Ke depannya diharapkan, identitas baru Paramount Gading Serpong ini menjadi fondasi fase pengembangan berikutnya, dengan penekanan pada kualitas hidup, integrasi kawasan, dan tanggung jawab jangka panjang.


















