BUSINESS

Mengenal ‘Willingness to Pay’, Acuan Dalam Menetapkan Harga Jual

Harga maksimum yang mau dibayar konsumen pada satu produk.

Mengenal ‘Willingness to Pay’, Acuan Dalam Menetapkan Harga Jualilustrasi pelelangan (unsplash.com/Asim Z Kodappana)
19 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Dalam dunia bisnis, produsen biasanya selalu menginginkan keuntungan sebanyak-banyaknya, sedangkan konsumen hanya ingin membayar seminimal mungkin. Dalam menetapkan suatu harga jual, diperlukan keseimbangan dan patokan agar harga jual produk tidak terlalu mahal. Maka, Willingness to Pay (WTP) atau kesediaan membayar bisa menjadi dasar penentuan. 

Menurut Glints, dengan mengetahui angka WTP, produsen bisa meningkatkan keuntungan, sekaligus risiko kenaikan harga yang tinggi bisa ditekan. Oleh karena itu, dasar tersebut penting untuk diketahui, terutama bila kita mempunyai sebuah bisnis penjualan produk atau jasa.

Untuk memahami lebih lanjut tentang apa yang dimaksud dengan ‘Willingness to Pay’, Fortune Indonesia akan mengulas istilah ini secara lebih dalam, dengan melansir dari beberapa sumber. 

Pengertian

seseorang yang tertarik untuk membeli produk minuman
ilustrasi membeli (unsplash.com/Christiann Koepke)

Menurut situs profitwell, ‘Willingness to Pay’ atau kesediaan membayar diartikan sebagai jumlah uang maksimum yang rela dibayarkan oleh pelanggan untuk membeli sebuah produk atau layanan.

Misalnya, secangkir kopi dijual seharga Rp30.000 dan laku terjual. Saat naik jadi Rp35.000, kopi tersebut masih laku, namun saat harganya menjadi Rp35.500, pelanggan mulai enggan untuk beli. Dengan demikian, Rp35.000 adalah nilai yang bisa menjadi patokan atau WTP pelanggang untuk membeli secangkir kopi tersebut.

WTP bervariasi tergantung pada konteks, demografi yang berbeda, pelanggan tertentu yang bersangkutan, dan dapat berfluktuasi dari waktu ke waktu. Dengan demikian, WTP pun biasanya lebih sering dinyatakan dalam kisaran daripada angka pasti.

Faktor yang memengaruhi

Reseller adalah seseorang yang menjual kembali produk dengan harga yang lebih tinggi
ilustrasi reseller (unsplash.com/Clark Street Mercantile)

Related Topics