Bumi Serpong Damai (BSDE) Bocorkan Calon Tenant KEK Edutek

Jakarta, FORTUNE - Emiten bagian dari Sinar Mas Land, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), memberi kisi-kisi terkait calon penyewa di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Edutek Medika Internasional Banten.
Direktur Bumi Serpong Damai, Hermawan Wijaya, mengatakan, terdapat beberapa pihak yang sedang menjajaki untuk menjadi penyewa di KEK Edutek Medika Internasional. Namun, belum ada yang mencapai kata mufakat.
"Sampai saat ini memang belum ada yang final [untuk] yang besar. Tapi paling tidak, sesuai tujuan KEK ini, saya rasa ada beberapa tenant besar, terutama di medis, itu sudah berkomitmen untuk mengisi KEK tersebut, khususnya di tahap pertama, di area digital hub," jelas Hermawan dalam paparan publik BSDE, Senin (8/9).
KEK Edutek Medika Internasional Banten yang berada di bawah naungan PT Surya Inter Wisesa, anak usaha BSDE. Luas tanahnya mencapai 59,68 hektare, yang mencakup 28,83 hektare area green office park dan digital hub; serta 30,85 hektare lahan di BSD City fase 3.
Kawasan tersebut fokus pada sejumlah kegiatan usaha, yakni pendidikan, penelitian, ekonomi digital dan pengembangan teknologi, serta industri kreatif. Tujuannya adalah mempercepat penciptaan lapangan pekerjaan dan pembangunan ekonomi.
Untuk KEK itu, Bumi Serpong Damai baru mendapatkan persetujuan dari Dewan KEK Nasional pada Oktober 2024, sehingga baru berjalan kurang lebih hampir setahun. "Tim kami bekerja cukup keras untuk mengundang investor-investor dari luar yang akan memiliki bisnis di area KEK," kata Hermawan.
Penerbitan obligasi dan sukuk ijarah BSDE

Lebih lanjut, guna mendukung pengembangan infrastruktur kota di BSD City dan modal kerja, BSDE juga berencana menerbitkan obligasi dan sukuk ijarah dengan total nilai maksimal Rp3 triliun. Itu mencakup obligasi IV BSD (maksimal Rp2 triliun) dan sukuk ijarah I (maksimal Rp1 triliun).
Pada tahap pertama, BSDE menargetkan perolehan dana sebesar Rp1 triliun, terdiri dari Rp500 miliar obligasi konvensional dan Rp500 miliar sukuk ijarah. Instrumen ini telah memperoleh peringkat idAA (obligasi) dan idAA (Syariah) (sukuk) dari Pefindo.
Selain itu, perseroan juga mengalokasikan belanja modal sekitar Rp3 triliun sampai dengan Rp4 triliun pada 2025. Sepanjang semester-I 2025, realisasinya telah mencapai Rp2,2 triliun.
"Realisasi itu antara lain untuk pembangunan infrastruktur, akuisisi tanah, dan juga properti investasi," kata Corporate Secretary BSDE, Ricardo Arif Dharmawan dalam kesempatan yang sama.
Hingga Juni 2025, BSDE mengelola cadangan lahan lebih dari 4.380 hektare senilai Rp17,55 triliun, dengan porsi terbesar berada di BSD City. Aset ini akan menjadi fondasi pertumbuhan jangka panjang BSDE.