BUSINESS

10 Tanda Perusahaan Butuh Inovasi Teknologi Digital

Inovasi sangat penting, tetapi menjadi inovatif tidak mudah.

10 Tanda Perusahaan Butuh Inovasi Teknologi DigitalIlustrasi inovasi/pexels.com
18 October 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Di era modern saat ini, banyak faktor yang dapat menjadi pendorong atau bahkan penghalang kesuksesan sebuah bisnis atau usaha. Tapi, salah satu elemen kunci yang terus menjadi penentu mendasar adalah inovasi.

Mengutip northeastern.edu, Senin (18/10), inovasi sebagai sebuah konsep, mengacu pada proses yang dilakukan individu atau perusahaan dalam membuat konsep produk, cara, dan ide baru. Inovasi dapat juga diartikan sebagai proses membuat atau menciptakan cara baru untuk melakukan sesuatu. 

Tujuan inovasi pun beragam, dari efisiensi logistik, pengadaan produk, kesejahteraan karyawan, kebijakan atau regulasi, hingga permodalan. Tidak ada istilah one size fits all untuk inovasi berbasis solusi pada masa kini.

Managing Partner, GK - Plug and Play, Wesley Harjono, mengatakan perusahaan yang lambat dalam berinovasi akan sulit berkembang, kurang kompetitif, mudah kalah dalam persaingan pasar, hingga pada titik ekstrem, yaitu tidak relevan lagi di market. Oleh sebab itu, inovasi merupakan hal yang harus dilakukan agar bisnis tetap berjalan maksimal.

“Dengan berinovasi, perusahaan secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas produk dan kinerja pekerja. Namun, challenge terbesar adalah kemampuan untuk bisa mengenali saat perusahaan membutuhkan sebuah inovasi atau, lebih parahnya, sudah kehilangan semangat berinovasi,” ujar Wesley.

Banyak peluang yang dapat dieksplorasi dari inovasi teknologi digital. Seperti implementasi teknologi artificial intelligence, big data, Internet of Things, dan cloud dapat mendorong produktivitas. Pemanfaatannya pun beragam, mulai dari operasional bisnis hingga diintegrasikan dengan kehidupan masyarakat sehari-sehari

Menurut data McKinsey, otomasi yang dihasilkan dari pemanfaatan inovasi teknologi ini dapat meningkatkan pertumbuhan PDB Indonesia. Selain itu, laporan yang sama juga menunjukan bahwa otomasi kerja ini di sisi lain bisa menciptakan lapangan kerja baru hingga 25 juta angkatan kerja di Indonesia pada tahun 2030. Tak hanya itu, pemanfaatan tersebut juga berpotensi membantu startup dalam negeri untuk memperluas cakupannya sehingga produk dan layanannya dapat bersaing secara global.

Benang merah dari perusahaan-perusahaan yang berinovasi dengan tepat, kata dia, adalah adanya budaya kerja yang innovation-minded, sehingga manajemen pun berpedoman pada pola pikir evidence-based solutions untuk memecahkan isu yang tengah dihadapi. Wesley pun membagikan beberapa tanda penting yang menjadi indikator bahwa perusahaan membutuhkan inovasi.

1. Pemasukan menurun

Sebagai pemain kuat di pasar yang telah menyediakan produk dan layanan bertahun-tahun tidak menjamin masa depan perusahaan. Tentunya tantangan eksternal selalu ada, baik itu berupa kompetitor maupun isu lainnya. 

Jika perusahaan mengalami penurunan penjualan dan alasannya tidak diketahui, maka inovasi dapat menjadi salah satu jalan keluar yang patut dipertimbangkan.

2. Kompetitor lebih unggul

Pasar yang penuh dengan kompetitor tidak akan menjadi masalah ketika pangsa pasar perusahaan masih tetap bertahan tinggi, tetapi awasi persaingan dengan jeli karena meningkatnya persaingan merupakan ancaman besar. Hanya dengan identifikasi isu, kemudian hadirkan inovasi, maka perusahaan dapat menonjol di tengah persaingan.

Related Topics