BUSINESS

70% Perusahaan Asia-Pasifik Punya Strategi Transformasi Digital

UKM masih perlu beradaptasi.

70% Perusahaan Asia-Pasifik Punya Strategi Transformasi DigitalShutterstock/mrmohock
29 September 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE-Edisi ketiga DBS Digital Readiness Survey, sebuah jajak pendapat yang melibatkan 2.600 bendahara perusahaan, CEO, CFO, dan pemilik usaha di 13 pasar di Asia-Pasifik, serta AS dan Inggris, menunjukkan 7 dari 10 (70 persen) perusahaan besar dan pasar menengah di Asia-Pasifik telah memiliki strategi transformasi digital. Berikut paparan selengkapnya.

Strategi digital berpengaruh pada bisnis

Dalam keterangan tertulis yang diterima Fortune Indonesia, posisi pertama dipimpin Taiwan (95 persen), diikuti Singapura (91 persen), Tiongkok (87 persen), dan Hongkong (86 persen).

“Itu peningkatan nyata dari tahun lalu, ketika proporsi bisnis Asia-Pasifik yang memiliki strategi digital hanya 57 persen. Ada juga lonjakan berarti dalam proporsi bisnis dengan strategi digital jelas, menjadi lebih dari tiga dari 10 perusahaan (35 persen), dari 26 persen pada tahun sebelumnya,” kata Lim Soon Chong, Group Head, Global Transaction Services DBS.

Namun, sekitar setengah (53 persen) dari perusahaan besar dan pasar menengah di kawasan itu masih dalam tahap awal digitalisasi. Proses ini disebabkan dua hal, yakni baru mulai mengembangkan peta jalan digital atau rencana saat ini masih belum berkembang.

Digitalisasi jadi keharusan

Lim Soon Chong, Group Head, Global Transaction Services, DBS, mengatakan bahwa “sekarang menganut digital menjadi keharusan yang tidak dapat ditawar lagi oleh perusahaan, terlepas dari ukurannya."

Namun, lanskap digital berkembang pesat dan bisnis harus mengikuti perkembangan terbaru sembari mengarungi hambatan ekonomi yang terus terbentuk. Di samping itu, laju perubahan teknologi digital  terkadang menyulitkan bisnis untuk mengembangkan dan menerapkan strategi digital holistik dan efektif.

Menurutnya. hal terpenting adalah memanfaatkan kepemimpinan digital untuk mendukung bisnis dalam menerapkan solusi digital inovatif untuk keluar dari masa penuh tantangan dengan menjadi lebih kuat.

Related Topics