BUSINESS

87% Pelaku Bisnis Optimistis Pendapatan Meningkat pada 2022

Pemerintah perlu mempertimbangkan insentif bagi dunia usaha.

87% Pelaku Bisnis Optimistis Pendapatan Meningkat pada 2022Warga melintasi toko di pusat perbelanjaan Rangkasbitung, Lebak, Banten, Kamis (9/12/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa.
30 December 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Jelang akhir tahun, Grant Thornton kembali mengeluarkan laporan tahunan Grant Thornton International Business Report (IBR). Riset ini menggambarkan persepsi pelaku bisnis global termasuk Indonesia terhadap perkembangan bisnis dan ekonomi selama 12 bulan ke depan. 

CEO/Managing Partner Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani mengatakan, tahun 2021 merupakan tahun yang cukup berat bagi Indonesia. Pemerintah Indonesia masih dalam menangani pandemi Covid-19, tetapi secara bersamaan juga harus tetap menjaga pertumbuhan ekonomi. Penyelesaian pandemi Covid-19 merupakan kunci dalam pemulihan ekonomi nasional. 

Bank Indonesia (BI) sendiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 akan mencapai 4,7 persen hingga 5,5 persen atau lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini yang tumbuh 3,4 persen hingga 4 persen. Memasuki tahun 2022, pelaku bisnis Indonesia memandang optimis 12 bulan ke depan.

Pelaku bisnis lebih optimistis

Dalam laporan tahun ini memaparkan 87 persen pelaku bisnis Indonesia optimis pendapatan (revenue) akan meningkat selama 12 bulan ke depan. "Angka ini sangat menggembirakan karena menempatkan pelaku bisnis Indonesia di peringkat 1 secara global, diikuti Vietnam (82 persen) dan India (80 persen)," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (29/12).

Laporan terbaru IBR Grant Thornton juga menunjukkan adanya peningkatan signifikan untuk ekspektasi pelaku bisnis terkait sektor ekspor (72 persen) dan laba (profitability) bisnis mereka akan meningkat pada 2022. Capaian ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-3 dan ke-2 secara global.

Sentimen positif aplikasi PeduliLindungi

Dalam Laporan IBR tahun ini juga dijelaskan pandangan pelaku bisnis Indonesia terhadap aplikasi PeduliLindungi. Sesuai aturan pemerintah, Aplikasi PeduliLindungi diwajibkan bagi para pelaku usaha ataupun perkantoran.

Hasil survei menyebutkan 37 persen dari pelaku bisnis Indonesia berpendapat, bahwa aplikasi PeduliLindungi memberikan dampak besar terhadap perkembangan bisnis mereka. Pelaku bisnis mengatakan, aplikasi PeduliLindungi cukup efisien dalam memberikan informasi, navigasi lokasi dan status pekerja terkait Covid-19, sehingga memberikan kontribusi terhadap produktivitas perusahaan.

Akan tetapi, dalam segi penggunaan ada aturan pembatasan jumlah konsumen yang tentu  sedikit banyak berdampak pada jumlah pengunjung tempat usaha. Selain itu, dari segi keamanan data, ada kekhawatiran pelaku bisnis Indonesia terhadap keamanan data. Pengusaha khawatir pada keamanan data perusahaan ataupun data karyawan yang berpotensi diakses secara ilegal dan disebar. 

Related Topics