BUSINESS

Grup Salim Suntik Modal ke Startup Chat Commerce Mimin

Solusi penjual online dengan mempermudah pemrosesan pesanan.

Grup Salim Suntik Modal ke Startup Chat Commerce MiminMimin co-founders (Kiri-Kanan) Bayu Ekaputra and Joseph Simbar/Dok. Mimin
08 May 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Grup Salim memberikan pendanaan tahap awal (seed) kepada perusahaan rintisan penyedia layanan percakapan atau chat commerce dan asisten virtual pengoperasian bisnis, Mimin, melalui Otto Digital. Namun, nilai pendanaan ini tidak disebutkan

Dana segar ini rencananya akan akan digunakan Mimin untuk melayani para UMKM dan penjual online dengan produk dan fitur terbaru, serta memperkuat infrastruktur teknologi dan software manajemen pesanan.

Mimin mengotomatiskan seluruh proses, mulai dari mengobrol antara pembeli dan penjual hingga membuat faktur dan konfirmasi pembayaran. Menurut startup tersebut, solusinya juga memungkinkan penjual untuk menghubungi pembeli sebelumnya dengan penawaran yang dipersonalisasi dan relevan.

“Berdasarkan temuan kami di lapangan, banyak penjual dan pembeli yang lebih nyaman melakukan transaksi secara conversational, misalnya melalui WhatsApp atau DM Instagram," kata CEO Mimin, Joseph Simbar, dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (8/5).

Menurutnya, Mimin hadir untuk membantu penjual online dengan mempermudah pemrosesan setiap pesanan melalui solusi otomatis, sehingga penjual bisa menghemat waktu dan tenaga, serta mengembangkan bisnis mereka lebih jauh.

"Kami pun memberikan insight relevan bagi para pelaku usaha agar mereka bisa berinovasi berdasarkan insight tersebut,” kata ujarnya.

Hal ini sesuai dengan lanskap industri jual-beli di Indonesia, di mana social commerce (transaksi belanja menggunakan media sosial dan aplikasi chatting) diperkirakan tumbuh sebesar 17,9 persen per tahun dari 2022-2028.

Menurut penelitian Populix tahun 2022, 86 persen masyarakat Indonesia sudah pernah berbelanja melalui media sosial dan aplikasi chatting, seperti Tiktok Shop (45 persen), WhatsApp (21 persen), Facebook (10 persen) dan Instagram (10 persen).

Kenaikan tren tersebut menunjukkan bahwa mayoritas penjual online di Indonesia memiliki berbagai kanal penjualan. Tidak hanya membuka toko online di platform e-commerce, banyak penjual yang berfokus mempromosikan jualannya melalui media sosial dan aplikasi chatting. Untuk mengelola penjualan social commerce ini, rata-rata penjual mengandalkan pencatatan order, pengecekan ongkir, dan penerimaan pembayaran secara manual. Proses manual ini cenderung memakan waktu dan rentan dengan risiko human error.

Solusi Chat Commerce

Mimin menawarkan automasi chat commerce dan platform pengelolaan pesanan agar para pelaku bisnis dapat lebih mudah menjalankan tokonya. Melalui Mimin, penjual dapat dengan mudah meng-input pesanan dari format order yang telah tertulis melalui WhatsApp pada aplikasi Mimin dan secara otomatis memberikan invoice dan konfirmasi pembayaran.

Dengan solusi tersebut, pelaku usaha dapat memproses pesanan 70 persen lebih cepat dan akurat. Tidak hanya itu, setiap pembeli yang pernah melakukan transaksi pun dapat dengan mudah dihubungi kembali untuk diberikan penawaran yang sifatnya lebih personal dan relevan.

Saat ini, aplikasi Mimin telah digunakan oleh para UMKM di 20 provinsi dan 55 kota di Indonesia yang bergerak di berbagai industri, terutama F&B rumahan, fesyen, serta kebutuhan sehari-hari.

Untuk memperbesar jangkauannya, Mimin berkolaborasi dengan pemerintah daerah di beberapa daerah seperti Sragen dan Kep. Riau serta mendekati komunitas UMKM lokal dengan memberikan pelatihan dan pendampingan. Salah satunya, pelatihan Mimin yang tengah berlangsung di Sragen dan Kep. Riau berhasil mengundang 10.000 UMKM untuk bergabung dan menggunakan Mimin untuk mengelola bisnis mereka.

Untuk melayani perusahaan ritel dengan skala lebih besar, Mimin juga menyediakan layanan Mimin Pro, di mana penjual bisa dengan mudah memproses pesanan yang datang melalui chat, lalu mendelegasikan penyelesaian transaksi tersebut kepada cabang terdekat. Hal ini membantu meningkatkan omzet bagi perusahaan, serta menguntungkan pembeli karena membuat biaya ongkir menjadi lebih terjangkau. Layanan ini telah digunakan oleh jenama ritel ternama seperti Hero Supermarket, Bumame Farmasi, dan LotteMart untuk menghubungkan pembeli dengan cabang terdekat.

CEO Otto Digital, Reginald Hamdani, mengatakan investasi Otto Digital merupakan salah satu bentuk komitmen dalam membangun UMKM Indonesia yang lebih kuat.

“Kami percaya bahwa Mimin memberikan solusi yang relevan bagi para UMKM Indonesia dan akan sangat membantu pelaku usaha dalam meningkatkan efisiensi penggunaan WhatsApp sebagai sarana jualan. Investasi ini sejalan dengan visi Otto Digital dalam membangun ekonomi dengan memberdayakan masyarakat dan memperluas pertumbuhan ekonomi hingga pedesaan, 

Selain solusi yang tepat-guna, Otto Digital juga mempunyai kepercayaan tinggi terhadap rekam jejak kedua pendiri Mimin, yaitu Joseph Simbar (CEO) dan Bayu Eka Putra (COO). Joseph merupakan exit entrepreneur yang berpengalaman dalam industri teknologi, terutama di bidang Enterprise Software-as-a-Service (SaaS) selama 15 tahun.

Salah satu startup garapannya telah diakuisisi oleh perusahaan lain, sehingga memberikan return optimal bagi para investor. Sementara itu, Bayu mempunyai pengalaman lebih dari 17 tahun sebagai manajemen eksekutif di berbagai perusahaan industri terkemukan dalam berbagai industri.

Related Topics