BUSINESS

Investasikan Rp1,8 T, Tjufoo Gencarkan Kemitraan dengan Jenama Lokal

Mendorong agar UMKM bisa naik kelas.

Investasikan Rp1,8 T, Tjufoo Gencarkan Kemitraan dengan Jenama LokalDiskusi dan temu media bersama Tjufoo, Kamis (8/4)/Dok. Fortune idn/Desy Y.
10 April 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Brand aggregator Tjufoo menggencarkan kemitraan strategis bersama sejumlah brand lokal favorit anak muda. Co-Founder & CEO Tjufoo, TJ Tham, mengatakan dengan mengusung misi Indonesia First, Tjufoo ingin menumbuhkan potensi mereka menuju scalable growth. 

Tjufoo juga berkomitmen untuk menginvestasikan Rp 1,8 triliun untuk mengembangkan agar UMKM bisa naik kelas. Mereka berencana untuk memberikan pendanaan kepada para UMKM untuk bisa melakukan ekspansi ke seluruh Indonesia, bahkan hingga kawasan regional.

Menurut TJ Ham, passion untuk membangun brand-brand lokal berawal dari tiga kendala yang sering menimpa brand dengan mimpi besar. Pertama, brand sering kali tidak invest merekrut tim terbaik berpengalaman untuk growing their business. 

Kedua, brand seringkali tidak investasi di biaya operasional karena short-term mindset yang tidak berfokus pada sustainability bisnis jangka panjang. 

Ketiga, brand kerap kali belum banyak menggunakan data untuk membuat keputusan bisnis untuk hasil yang efektif. 

“Disinilah Tjufoo berperan sebagai house of brands dengan membangun ekosistem yang tepat untuk brand bisa naik kelas, mulai dari tim yang berpengalaman dengan hyper-local market, corporate governance, dukungan operasional bisnis, serta keahlian dalam mengolah data dan menggunakannya sebagai bagian dari strategi,” ujarnya dalam diskusi bertajuk ‘Strategic Partnership to Elevate and Achieve Sustainable Business Growth’ di Jakarta, Kamis (6/4).

Hingga kini, sejumlah jenama sudah bermitra dengan Tjufoo. Seperti ACMIC, Granova, Cypruz, hingga Dew It. Terbaru, Dapur Cokelat pun turut bergabung dalam ekosistem Tjufoo.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Ario Bimo Nandito Ariotedjo mengatakan langkah memberdayakan brand lokal di Tanah Air amat penting. Sebab diperlukan sinergi pemain industri bersama dengan pemerintah dalam memberdayakan pemuda di sektor kewirausahaan. 

“Partisipasi anak muda, dalam kewirausahaan adalah salah satu fokus utama saya di Kemenpora. Kami mengapresiasi peran Tjufoo dalam merangkul semakin banyak anak muda yang berkiprah dan memperkuat fundamental bisnis brand-brand lokal bisnis di sektor kewirausahaan,” ujarnya.

Menpora menambahkan, dengan kolaborasi, sinergi dan komitmen bersama antar pemangku kepentingan di lingkup pemuda, pihaknya optimis dapat meningkatkan indeks pembangunan pemuda nasional di tahun 2024.

Pentingnya kemitraan strategis dan inovasi

source_name

Sejak didirikan tahun 2022, Tjufoo membantu berbagai brand mencapai pertumbuhan bisnis nyata yang terukur. Ini dapat dibuktikan melalui pertumbuhan sejumlah bisnis dibawah naungannya, seperti ACMIC yang telah memiliki 500 titik penjualan offline semenjak bergabung dengan Tjufoo dari sebelumnya hanya mengandalkan penjualan online. Granova juga kini telah memiliki 400 titik penjualan offline di berbagai mitra dan toko serba ada, serta meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar. 

Sementara Cypruz yang sebelumnya mengandalkan distribusi penjualan offline kini telah berhasil meningkatkan online sales hingga 7 kali lipat dan meningkatkan kapasitas produksi untuk distribusi ke penjuru Indonesia. Kemudian Tjufoo juga memberikan dukungan strategi pemasaran dan pendanaan untuk brand Dew It mengembangkan inventaris hingga berhasil meningkatkan volume penjualan hingga 3 kali lipat dalam 6 bulan.

Tahun ini, satu brand baru resmi bergabung dengan ekosistem inklusif Tjufoo, yakni Dapur Cokelat. Dikenal sebagai merek artisan chocolate and cake, Dapur Cokelat telah eksis selama lebih dari 21 tahun dan kini memiliki total 29 outlet dan 37 poin pengantaran di penjuru Indonesia. 

Menurut Silvano Christian, CEO Dapur Cokelat, expertise dan ekosistem yang kuat menjadi alasan utama Dapur Cokelat bergabung dengan Tjufoo.

“Kami harus agile beradaptasi terhadap perubahan preferensi konsumen yang semakin digital-savvy. Inilah mengapa kami memilih bergabung dengan ekosistem Tjufoo, karena kami melihat beberapa manfaat yang ditawarkan dan support yang diberikan, seperti expertise dan skill yang dibutuhkan brand untuk dapat tetap mengikuti trend terkini,” ujarnya. 

Founder Muscle First, Sally Varsly, mengatakan kolaborasi dibutuhkan untuk akselerasi bisnis dan pertumbuhan berkelanjutan karena tak ada satu orang pun yang dapat menguasai semua bidang. Langkah bermitra dengan tim yang ahli dapat membantu brand menerapkan best practices di industri untuk keberlanjutan bisnis. 

“Di tahun-tahun pertama kami memulai Muscle First, kami melihat pertumbuhan bisnis yang signifikan dan cukup cepat. Ini tentunya adalah hal yang sangat positif, tapi kami perlu memastikan pertumbuhan ini berkelanjutan,” ujarnya.

Related Topics