BUSINESS

Bundamedik Raup Pendapatan Rp375 Miliar di Luar Covid-19

Meningkat 12,6 persen dibandingkan kuartal 1 2021.

Bundamedik Raup Pendapatan Rp375 Miliar di Luar Covid-19Dirut PT Bundamedik Tbk Mesha Rizal Sini, Komut dr. Ivan Sini, SpOG, dan Managing Director PT Bundamedik Tbk Nurhadi Yudiyantho,dalam pemaparan performa kinerja Q1 2022 PT Bundamedik Tbk (BMHS), Kamis (16/6)/Dok. BHMS

by Desy Yuliastuti

17 June 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bundamedik Tbk (BMHS) mencatat pertumbuhan positif pendapatan di luar Covid-19 pada kuartal I 2022. PT Bundamedik Tbk meraih pendapatan non-Covid-19 sebesar Rp375 miliar. Pendapatan non-Covid-19 itu capaian tertinggi perseroan dalam dua tahun terakhir. Pendapatan naik 12,6 persen dibandingkan kuartal I 2021.

Pencapaian ini ditopang dari pengembangan core business perusahaan secara signifikan, utamanya unit bisnis Morula IVF, market leader untuk layanan bayi tabung di Indonesia yang terus berekspansi secara nasional, serta Diagnos yang makin tumbuh pesat lewat kemampuannya mengembangkan jaringan pasar di layanan tes non-Covid lewat strategi kemitraan strategis.

Penyesuaian strategi selama pandemi

Direktur Utama PT Bundamedik Tbk, Mesha Rizal Sini menuturkan, banyak penyesuaian strategi yang harus dilakukan penyedia layanan kesehatan selama pandemi Covid-19. Namun, ia mengatakan, pihaknya konsisten dengan strategi pengembangan core business di luar Covid-19, sehingga dalam kondisi apapun siap dengan fundamental bisnis yang kokoh.

“Kini seiring dengan meredanya pandemi Covid-19, konsistensi tersebut pun menjadi bekal kesiapan kami dalam menghadapi dinamika lanskap industri,” ujar dia dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (16/6).

Ia mengatakan, pencapaian bisnis non-Covid-19 pada kuartal I 2022 merupakan awal luar biasa bagi upaya perseroan untuk terus cepat beradaptasi memenuhi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat ke depannya.

"Apalagi seiring dengan kesadaran terhadap kesehatan yang semakin meningkat, tercermin dari kenaikan signifikan pada angka tes non-Covid-19 yang dilakukan masyarakat di ekosistem kami,” kata dia.

Pengembangan ekosistem rumah sakit

Selama kuartal I 2022, angka tes non-Covid meningkat sebesar 38 persen secara YoY.  Mesha menuturkan, peningkatan ini terjadi karena keberadaan model bisnis yang ditunjang oleh kontribusi outlet dan cabang beserta ekosistem internal di dalam layanan RS Bunda.

Jumlah dan distribusi outletnya juga meningkat cukup pesat. Kini ada 38 outlet Diagnos, naik 2 kali lipat dibandingkan angka di kuartal 1 2021. Ke depan, pengembangan Diagnos akan semakin digencarkan lewat penambahan lima outlet maupun cabang di beberapa wilayah.

Layanan lain seperti Morula IVF yang sudah lebih dari 20 tahun menjadi penyedia layanan bayi tabung terdepan pilihan masyarakat Indonesia turut bertambah 26 persen pada 2021. Jumlah cycle di luar Jakarta juga terus meningkat 36 persen pada kuartal I 2022 secara QoQ.

Adanya peningkatan turut terjadi dalam hal volume penerimaan pasien rawat inap, yakni bertumbuh 48 persen YoY. Adapun peningkatan lain terjadi pada jumlah bed, yakni dari 408 menjadi 506 QoQ.

Di sisi lain, adanya upaya pengembangan ekosistem secara agresif tahun ini membuat kebutuhan cost semakin naik. Memasuki awal tahun 2022, BMHS juga telah menambah dua rumah sakit, antara lain RSJP Paramarta Bandung dan RSU Citra Harapan Bekasi.

Meskipun terjadi penurunan pendapatan secara umum dibanding tahun sebelumnya (Rp389 miliar), perusahaan akan terus melanjutkan penguatan fundamental bisnis untuk pencapaian jangka panjang perusahaan.

Related Topics