BUSINESS

Emiten Terafiliasi TP Rachmat (ASLC) Rambah Bisnis Gadai Kendaraan

Strategi ini akan melengkapi ekosistem bisnis perusahaan.

Emiten Terafiliasi TP Rachmat (ASLC) Rambah Bisnis Gadai KendaraanIlustrasi penjualan mobil bekas Caroline.
02 June 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten otomotif terafiliasi dengan pengusaha TP Rachmat, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) berencana mendiversifikasi usaha dengan merambah bisnis gadai kendaraan tahun ini. Strategi tersebut diharapkan bisa melengkapi ekosistem bisnis perusahaan yang semula bergerak di bidang jual-beli dan lelang kendaraan bekas.

"Tahun ini kami ada rencana melakukan diversifikasi ke usaha pegadaian kendaraan. Sehingga operasional kami nantinya ada tiga: wholesales, ritel online dan Autopedia Sukses Gadai. Dengan ketiga bisnis ini kami akan melengkapi ekosistem yang berfokus pada pembiayaan otomotif," kata Presiden Direktur Perusahaan, Jany Chandra dalam paparan publik di Jakarta.
 
Anak usaha PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) ini memiliki ekosistem dengan dua bisnis utama. Pertama, platform lelang otomotif yang menyelenggarakan lelang offline dan online (hybrid) melalui JBA Indonesia.

Kedua, bisnis ritel mobil bekas online-to-offline (O2O) dengan merek Caroline.id. Hingga kini Caroline.id mengoperasikan 12 showroom. Dengan kedua lini bisnisnya ini, perusahaan menargetkan menjadi pemimpin bisnis di pasar kendaraan bekas yang berkembang.

Target tahun ini

Perseroan optimis pendapatan tahun ini dapat tumbuh positif seiring transaksi mobil bekas yang semakin bergairah. Peningkatan tren penjualan mobil bekas tersebut seiring perkembangan penjualan mobil nasional Januari- April tahun ini yang mencapai 339.962 unit, naik 5,2 persen secara tahunan dibandingkan 320.120 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Ada sejumlah katalis yang mendongkrak prospek bisnis mobil bekas tahun ini. Pertama, turunnya harga minyak dari level puncak akan mengurangi tekanan inflasi, serta meningkatkan mobilitas. Kedua, rebound penjualan mobil baru ke tingkat pra-pandemi diperkirakan akan memicu  permintaan mobil bekas.

Tren ini cukup signifikan mengingat mobil baru menjadi semakin mahal setiap tahunnya, sehingga mobil bekas menjadi pilihan yang relatif lebih terjangkau. Selain itu, lonjakan permintaan kredit kendaraan baru selama empat kuartal terakhir diperkirakan akan menghasilkan pasokan kendaraan yang lebih tinggi untuk dijual melalui lelang pada 2023.

Berdasarkan peluang tersebut, perusahaan melalui unit usahanya, JBA Indonesia, menargetkan volume penjualan lelang kendaraan minimal mencapai 38.000 unit unit pada tahun ini – mendekati level sebelum -pandemi. 

Sementara untuk bisnis penjualan retail mobil bekas, Caroline.id, perseroan tahun ini menargetkan penjualan 3.000-4.000 unit. Pada 2022, total penjualan kendaraan bekas perseroan mencapai 2.481 unit mobil.

Pada tahun ini, Caroline.id membuka showroom di Depok dan flagship store di Gading Serpong untuk meningkatkan akses pelanggan. Untuk mendukung ekspansinya tahun ini, perseroan akan menggarkan belanja modal atau capex hingga Rp12 miliar.

"Capex tak terlalu besar, pengeluaran terbesar di inventory, dan penambahan cabang mungkin hanya Rp2-3 miliar per cabang, sehingga total capex kami tahun ini Rp10-12 miliar," kata Jany.

Hingga kuartal I 2023, perusahaan membukukan pendapatan Rp133,38 miliar atau tumbuh 91,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp69,61 miliar.  Hal itu mendorong perolehan laba kotor ASLC meningkat 13,7 persen YoY menjadi Rp38,43 miliar, didorong oleh pemulihan bisnis lelang JBA. Meskipun demikian, dari sisi terjadi penyusutan.

"Margin laba kotor yang lebih rendah sejalan dengan tipikal bisnis dealer mobil bekas, di mana Caroline.id harus membeli inventaris kendaraan untuk dijual," tulis perseroan. 

Related Topics