BUSINESS

Tahun Politik, BSDE Bidik Marketing Sales Tumbuh Moderat Jadi Rp9,5 T

Residensial ditargetkan sumbang 53% dari total target.

Tahun Politik, BSDE Bidik Marketing Sales Tumbuh Moderat Jadi Rp9,5 TIlustrasi : BSD City. Shutterstock/Akhmad Dody Firmansyah
01 February 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten Properti Sinar Mas Group,  PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menargetkan target prapenjualan (marketing sales) pada 2024 sebesar Rp9,50 triliun. Segmen residensial ditargetkan masih menjadi penyumbang prapenjualan tertinggi perseroan sepanjang Tahun Politik ini.

Direktur BSDE, Hermawan Wijaya mengatakan, manajemen telah menetapkan target prapenjualan 2024 sebesar Rp9,50 triliun. Target tersebut telah menimbang beberapa faktor seperti kinerja 2023, prospek 2024 dan beberapa faktor eksternal seperti proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional serta situasi dan kondisi terkini.

"Target Rp9,50 triliun merupakan refleksi konservatif yang moderat apabila dibandingkan dengan pencapaian prapenjualan 2023”, kata Hermawan dikutip dari keterangan resmi, Kamis (1/2). 

Tahun lalu, BSDE menetapkan target prapenjualan sebesar Rp8,80 triliun. Namun, realisasi prapenjualan yang dicapai sebesar Rp9,50 triliun atau lebih tinggi 8 persen di atas target yang ditetapkan sebelumnya. 

Dengan kondisi ini, Hermawan optimistis secara umum, pasar properti berpeluang untuk terus tumbuh. Namun, mengantisipasi dan memperhitungkan beberapa faktor tradisional (yang biasanya terjadi pada periode tertentu) khususnya pada semester pertama 2024. "Karena  bertepatan dengan hari libur nasional dan perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu), termasuk juga kondisi kestabilan geopolitik," ujarnya.

Kontribusi per segmen

Hermawan mengatakan, prapenjualan dari segmen perumahan ditargetkan menjadi sumber penjualan tertinggi dibandingkan segmen komersial. Segmen residensial sepanjang 2024 ditargetkan mencatat prapenjualan sebesar 53 persen dari total target prapenjualan. Sementara penjualan komersial diharapkan berkontribusi sekitar 31 persen.

Manajemen menargetkan Rp5,28 triliun untuk proyek di BSD City, yang mana Rp3,28 triliun ditargetkan untuk segmen residensial. Segmen residensial akan fokus melanjutkan peluncuran proyek klaster yang sudah berjalan di Eonna, Enchante, Terravia, Hiera, The Zora, Nava Park serta proyek lainnya.

Sedangkan Rp2 triliun lainnya ditargetkan untuk segmen komersial antara lain lot komersial, ruko, shop-offices, business lofts dan juga proyek apartemen yang sudah berjalan (Akasa dan Upperwest). 

Selain BSD City, proyek unggulan lain seperti Grand Wisata – Bekasi, Kota Wisata - Cibubur dan Grand City - Balikpapan ditargetkan meraih prapenjualan masing-masing sebesar 10, 6 dan 4 persen dari total nilai prapenjualan.

Perseroan menilai, kemajuan industri di Timur Jakarta dan peningkatan konektivitas infrastruktur di Selatan Jakarta membawa dampak positif pada pengembangan kota-kota mandiri lainnya di daerah tersebut, yaitu Grand Wisata dan Kota Wisata.

"Selain itu, kami juga melihat bahwa pembangunan ibu kota baru IKN Nusantara membawa dampak positif pada kota besar di sekitarnya, Balikpapan, dimana kami mengembangkan kawasan bernama Grand City - Balikpapan” ungkap Hermawan.

Dukungan Insentif

Seiring dengan dukungan kebijakan pemberian insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP), BSDE akan menggenjot penjualan dari produk siap jual seperti apartemen di Jakarta dan Surabaya, yaitu Southgate, The Elements, Aerium dan Klaska.

Untuk mempercepat kinerjanya, perseroan akan lebih aktif bekerjasama dengan pihak ketiga mengembangkan proyek properti, yang biasanya dilakukan dalam bentuk
kemitraan usaha.

“Prospek pertumbuhan ekonomi nasional khususnya properti sangat menjanjikan. Kami selaku pelaku usaha berharap gelaran ajang demokrasi berlangsung dengan sangat baik, sehingga tercipta kondisi yang kondusif untuk turut membantu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional”, katanya. 

Related Topics