BUSINESS

Laba Astra Internasional Meroket Ratusan Persen, Ini Sebabnya

Astra Internasional bukukan laba bersih Rp18,2 triliun.

Laba Astra Internasional Meroket Ratusan Persen, Ini SebabnyaGedung Astra. (dok.Astra)
by
29 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Astra International Tbk (ASII) mengantongi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp18,2 triliun pada semester I-2022, atau melonjak 106 persen dari raihan laba bersih periode sama tahun lalu yang Rp8,8 triliun.

Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro, mengatakan Grup Astra mencatatkan kinerja yang baik pada hampir seluruh divisi bisnis pada semester pertama 2022. Hal ini didukung oleh membaiknya kondisi ekonomi dan meningkatnya harga komoditas secara signifikan.

"Kinerja Grup untuk sisa tahun ini diperkirakan akan tetap kuat, meskipun Grup Astra diperkirakan masih akan menghadapi situasi yang belum stabil dan diliputi ketidakpastian," ujar Djony dalam keterangan tertulis, Kamis (28/7).

Dari tujuh unit bisnis Grup Astra, divisi infrastruktur dan logistik beroleh pertumbuhan laba bersih paling tinggi, yakni 288 persen, dari Rp91 miliar menjadi Rp 353 miliar. Kinerja bisnis jalan tol memberikan sumbangsih terhadap hal tersebut.

Astra memiliki saham di ruas jalan tol yang telah beroperasi sepanjang Trans-Jawa dan tol lingkar luar Jakarta. Pendapatan dari bisnis jalan tol Grup Astra meningkat 34 persen, termasuk kontribusi dari ruas jalan tol Pandaan-Malang yang baru diakuisisi.

Kendati begitu, laba bersih unit logistik, yakni PT Serasi Autoraya, turun 2 persen menjadi Rp79 miliar. Hal ini terjadi karena menurunnya penjualan mobil bekas dan margin operasi yang lebih rendah, meskipun jumlah kontrak sewa meningkat 9 persen menjadi 25.100 unit.

Harga batu bara berikan dampak positif

Ilustrasi tambang batu bara.
Ilustrasi tambang batu bara. (Pixabay/stafichukanatoly)

Divisi kedua dengan pertumbuhan laba bersih tertinggi ialah alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, dengan lonjakan 131 persen dari Rp2,68 triliun menjadi Rp6,19 triliun. Capaian ini terutama disebabkan peningkatan kontribusi dari penjualan alat berat, kontraktor penambangan, dan pertambangan batu bara, yang seluruhnya diuntungkan oleh harga batu bara lebih tinggi.

Namun, kebijakan larangan ekspor batu bara sementara pada Januari mengakibatkan berkurangnya volume produksi batu bara. 

Divisi ketiga dengan pertumbuhan tertinggi ialah teknologi Informasi yang diwakili oleh PT Astra Graphia Tbk. Pertumbuhan laba bersihnya 71 persen, yakni dari Rp14 miliar menjadi Rp24 miliar. Kinerja ini ditopang oleh peningkatan margin usaha, walaupun pendapatan pada bisnis layanan kantor turun.

Penjualan otomotif ikut meningkat

7 Fakta tentang Rekor Laba Kuartal Toyota
Dok. Shutterstock/Poring Studio

Related Topics