BUSINESS

PTBA Kerja Sama dengan Perusahaan Cina Bangun PLTB Jumbo 1.300 MW

Bakal menyumbang transisi energi dan menekan emisi.

PTBA Kerja Sama dengan Perusahaan Cina Bangun PLTB Jumbo 1.300 MWIlustrasi: pembangkit listrik berbasis EBT milik PLN.
by
04 November 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan China Huadian Corporation (CHD) menjajaki pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berkapasitas 1.300 Mega Watt (MW) di Cina Selatan dan pengembangan energi terbarukan lainnya di Indonesia. Langkah itu ditandai melalui nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada 18 Oktober 2022 .

"Kerja sama dengan CHD ini merupakan salah satu langkah PTBA untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan. Hal ini sejalan juga dengan target pemerintah untuk mencapai net zero emission pada 2060 atau sebelumnya," kata Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, dalam keterangannya, Kamis (3/11).

Arsal menambahkan PTBA dapat memperoleh pengalaman dalam pengembangan PLTB sekaligus berkontribusi pada konservasi energi, pengurangan emisi, dan pembangunan berkelanjutan. Melalui kerja sama ini, PTBA juga ingin mempercepat pengembangan EBT di Indonesia.

"Kami berharap ada transfer teknologi. Selain itu, kami ingin CHD dapat mengembangkan juga PLTB di Indonesia. Kami akan mencari lokasi-lokasi yang pas untuk pengembangan PLTB," ujarnya.

Presiden Direktur China Huadian Overseas Investment Co.,Ltd. (CHDOI) Fang Zheng dan Presiden Direktur Huadian Guangxi Energy Co.,Ltd. (CHDGX) Duan Xi Ming menyambut baik rencana tersebut.

"Seperti sebelumnya, kerja sama dengan PTBA telah terjalin dengan baik dalam pembangunan PLTU Sumsel-8. Kami berharap rencana kerja sama ini dapat berjalan lancar seperti yang diharapkan dengan dukungan dari pemerintah Cina dan pemerintah Indonesia," kata Zheng.

Portofolio EBT milik PTBA

Dalam upaya memperluas portofolio bidang EBT, PTBA telah mengembangkan beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Melalui kerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero), PTBA membangun PLTS berkapasitas 241 kilowatt-peak (kWp) di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC), dan telah beroperasi penuh sejak Oktober 2020.

PTBA juga bekerja sama dengan Jasa Marga Group untuk mengembangkan PLTS di jalan-jalan tol. Pada 21 September 2022, PLTS berkapasitas 400 Kilowatt-peak (kWp) di Jalan Tol BaliMandara telah selesai dibangun dan diresmikan.

Dalam acara SoE International Conference 2022 di Bali pada 18 Oktober 2022, PTBA menjajaki potensi kerja sama pengembangan PLTS di lokasi operasional Semen Indonesia Group (SIG).

Saat ini PTBA memiliki sejumlah lahan bekas tambang yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan PLTS, di antaranya lahan pasca tambang Ombilin di Sumatra Barat seluas 201 hektare dan di Tanjung Enim seluas 224 hektare. Potensi PLTS di masing-masing lahan tersebut 200 Megawatt (MW).

PTBA akan bertahap lakukan transisi bisnis energi

Sebagai perusahaan tambang batu bara, PTBA secara bertahap menjajaki bisnis energi terbarukan yang disebut sebagai bisnis energi masa depan.

Menurut Arsal, PTBA mau tidak mau harus mengikuti tren bisnis energi yang semakin mengarah kepada sumber energi terbarukan. "Ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk net zero emissions. Energi fosil ini mau tidak mau, suka tidak suka, akan berkurang, dan PTBA harus siap untuk menghadapi situasi seperti itu," kata Arsal.

Selain menjajaki pengembangan PLTB, PTBA telah lebih dulu melakukan ekspansi bisnis dengan mengembangkan industri gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether atau DME di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan.

Proyek senilai US$2,3 miliar atau sekitar Rp34,04 triliun itu bekerja sama dengan Pertamina dan perusahaan bidang pengolahan gas dan kimia asal Amerika Serikat (AS), Air Products and Chemicals Inc atau APCI.

 

Related Topics