Strategi Pertamina International Shipping Jajaki Pasar Luar Negeri
Hingga 2030, perseroan menarget peroleh revenue US$ 4 miliar
Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina International Shipping (PIS) membuka peluang kerja sama dengan beberapa perusahaan, baik domestik, regional, maupun internasional.
“Sebagai Subholding Integrated Marine Logistics, PIS juga berkarya tanpa henti dalam menorehkan sejarah baru di taraf internasional dan mendukung Pertamina go global,” kata Corporate Secretary PIS, Arief Sukmara, dalam keterangannya, Minggu (17/1).
Pada 2030, PIS memiliki target memperoleh pendapatan sekitar US$4 miliar. Untuk mewujudkan target tersebut, Pertamina International Shipping telah berencana mengimplementasikan strategi pengembangan usaha anorganik secara selektif dan hati-hati.
Beberapa tujuan dari pengembangan usaha secara anorganik antara lain, akselerasi pengembangan bisnis baru, ekspansi pasar, dan peningkatan kapabilitas PIS.
Sebagai perusahaan logistik, PIS tidak hanya berfokus pada sektor perkapalan yang menyediakan layanan angkutan saja, tetapi juga jasa terminal dan penyimpanan berstandar internasional. Cakupan muatan angkutan pun tak terbatas sektor bahan bakar energi seperti BBM dan crude, tapi juga gas, petrokimia, dan kontainer kargo.
Negara-negara yang didekati PIS
Hingga saat Pertamina International Shipping telah menjalin kemitraan dengan berbagai negara. Di kawasan Asia, PIS menjajaki potensi kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang berada di, misalnya, Singapura, Malaysia, Jepang, Korea, dan Tiongkok.
Potensi yang dijajaki termasuk kerja sama dalam hal terminal bahan bakar, terutama untuk kawasan yang menjadi hub pasar Asia Pasifik. Saat ini PIS Group melalui anak perusahaannya mengelola Terminal Bahan Bakar Terintegrasi seperti di Tanjung Uban dan Pulau Sambu yang langsung berhadapan dengan Singapura.
PIS juga menjajaki kerja sama dengan perusahaan yang berada di negara-negara kawasan Timur Tengah, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Bakal rebut pasar Singapura dan Malaysia
Arief meyakini mitra berskala global akan membantu perusahaan menyiapkan terminal berstandar internasional dan mendatangkan pasar yang selama ini dilayani di Singapura dan Malaysia. Efek gandanya, jasa kepelabuhanan yang dikelola anak perusahaan lainnya, seperti shipping agency, kegiatan pandu-tunda, pengelolaan galangan, kegiatan pengerukan, dapat berkembang.
PIS telah melakukan beberapa upaya percepatan untuk mengembangkan portofolio bisnisnya di kancah global. Saat ini kapal PIS memiliki 11 rute pelayaran internasional yang menjamah Afrika, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Australia, Singapura, Malaysia, Tiongkok, Amerika Serikat, India, Aljazair dan Bangladesh.
PIS bakal belanja kapal baru
PIS bakal mengucurkan investasi hingga US$1,6 miliar untuk mendatangkan kapal-kapal baru yang akan digunakan untuk masuk ke bisnis yang lebih hijau dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. Hal ini sebagai antisipasi pada bisnis perkapalan yang lebih ramah lingkungan.
Dengan anggaran tersebut, perseroan setidaknya bakal menambah 69 unit kapal dengan cara akuisisi maupun merakit dari nol. Dengan tambahan itu, maka jumlah armada kapal perseroan akan menjadi 164 unit dari total yang ada saat ini 95 unit.