BUSINESS

Pemegang Obligasi Waskita Tolak Perubahan Pembayaran Kupon

63,64% pemegang obligasi tolak permintaan WSKT di RUPO.

Pemegang Obligasi Waskita Tolak Perubahan Pembayaran KuponKantor Pusat Waskita Karya (Sumber: setiapgedung.web.id)
04 May 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pemegang obligasi berkelanjutan IV tahap I-2020 PT Waskita Karya (Persero) Tbk menolak permohonan perubahan pembayaran kupon perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) Tahun 2023.

SVP Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, mengatakan 63,64 persen kreditur dan pemegang obligasi menolak upaya master restructuring agreement (MRA) dan spirit equal treatment selama masa standstill tersebut.

“Dengan keputusan RUPO tersebut, maka tanggal pembayaran kupon obligasi kepada pemegang obligasi PUB berkelanjutan IV Tahap I 2020 akan tetap sesuai dengan ketentuan saat ini," ujarnya usai RUPO di Gedung Waskita Heritage, Rabu (3/5).

Emiten bersandi WSKT tersebut tengah melakukan restrukturisasi yang tertuang dalam MRA. Ini merupakan salah satu strategi perseroan untuk melakukan peninjauan ulang implementasi MRA secara komprehensif untuk mengoptimalisasi program restrukturisasi keuangan yang tengah berjalan.

Namun, ini bukan RUPO pertama yang digelar perusahaan. Sebelumnya, Waskita juga telah menggelar RUPO Obligasi non Penjaminan pada 16-17 Februari 2023.

Komitmen Waskita 

Pada RUPO kemarin, manajemen Waskita menyampaikan beberapa hal yang mengakibatkan penurunan kinerja dan kesulitan pembayaran kupon obligasi berkelanjutan IV tahap I/2020.

Waskita juga menjelaskan faktor utama penurunan kinerja keuangannya sebelum MRA, progres implementasi 8 stream penyehatan keuangan perusahaan, serta permohonan perubahan pembayaran kupon obligasi kepada pemegang obligasi PUB berkelanjutan IV tahap I-2020, dan juga timeline keseluruhan hingga masa standstill selesai.

Meski permohonan perubahan pembayaran kupon belum dapat disetujui, Ermy menegaskan perseroan tetap berkomitmen terhadap penguatan implementasi tata kelola perusahaan yang baik pada setiap proses bisnisnya, "serta mengedepankan bisnis yang profitable, sustainable, dan implementasi manajemen risiko yang hati-hati,” ujarnya.

Related Topics