Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Logo FORD. Shutterstock/Philip Lange

Jakarta, FORTUNE – Ford Motor menyebut kenaikan inflasi mengakibatkan biaya pemasok meningkat hingga US$1 miliar atau sekitar Rp1,49 triliun, lebih besar dari perencanaan awal. Perusahaan pun memperkirakan penjualan kepada konsumen akan tertunda. Sebab, ada 40 ribu sampai 45 ribu unit kendaraan masih kekurangan suku cadang.

Perusahaan mobil kedua terbesar di dunia ini memproyeksikan pendapatan sebelum bunga dan pajak pada 2022 berkisar US$11,5 miliar hingga US$12,5 miliar. Penyesuaian target ini terjadi karena Ford mengalami keterbatasan suku cadang, serta peningkatan harga akibat inflasi.

"Berdasarkan negosiasi baru-baru ini, biaya pemasok terkait inflasi selama kuartal ketiga akan berjalan sekitar US$1 miliar lebih tinggi dari perkiraan semula,” kata manajemen Ford seperti dikutip dari Reuters, Selasa (20/9).

Kendati penjualan puluhan ribu unit kendaraan tertahan, perusahaan yakin pada kuartal empat produknya tersebut dapat segera terjual. Perusahaan pun enggan mengungkapkan suku cadang apa yang kurang dalam kendaraan tersebut. Namun, sebagian kendaraan yang tertahan berjenis truk dan SUV.

Pasokan Ford masih terganggu

Editorial Team

Tonton lebih seru di