BUSINESS

Ditopang Otomotif dan Komoditas, Kinerja Astra International Meningkat

Laba Astra hampir menyamai posisi sebelum pandemi Covid-19.

Ditopang Otomotif dan Komoditas, Kinerja Astra International MeningkatGedung Astra. (dok.Astra)
29 October 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Astra International Tbk mencetak kinerja yang menggembirakan sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Pendapatan serta laba perusahaan tumbuh bertopang segmen otomotif serta komoditas.

Grup Astra berhasil meraih pendapatan Rp167,4 triliun, naik 28,4 persen dari Rp130,3 triliun pada periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Revenue emiten berkode ASII itu bertolak dari tujuh lini, yakni otomotif, jasa keuangan, alat berat pertambangan konstruksi dan energi, agribisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi, dan properti. Dan di antara itu semua, segmen otomotif menjadi penyumbang utama dengan Rp67,9 triliun, atau naik 36,8 persen secara tahunan. Setelahnya, pendapatan dari alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi juga meningkat 24,4 persen menjadi Rp57,8 triliun.

Untuk sektor jasa keuangan, pertumbuhan naik 18,5 persen menjadi Rp18,3 triliun. Kemudian, pendapatan agribisnis tumbuh 35,2 persen dan infrastruktur 9,8 persen. Sebaliknya, pendapatan ASII dari teknologi informasi dan properti turun masing-masing 14,9 persen dan 5,3 persen.

Laba bersih tumbuh

Atas berbagai raihan itu, Grup Astra berhasil meraih laba bersih Rp14,9 triliun. Keuntungan perusahaan ini tumbuh 6,7 persen dari Rp14,0 triliun pada periode sama 2020. 

“Kinerja grup secara keseluruhan membaik dalam sembilan bulan pertama 2021, didukung oleh volume penjualan otomotif yang kuat dan harga komoditas yang lebih tinggi,” kata Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro, dalam keterangan pers yang dikutip Jumat (29/10).

Pernyataan Djony disokong data cemerlang. Penjualan mobil perusahaan di kurun sama meningkat 79 persen menjadi 344 ribu unit. Pangsa pasar mobil juga meningkat dari 52 persen menjadi 55 persen. Sedangkan, penjualan sepeda motor Honda Astra juga tumbuh 26 persen menjadi 2,9 juta unit.

Namun, laba Astra belum menyamai capaian sebelum era COVID-19. Dengan menengok laporan keuangannya, terlihat laba ASII pada Januari-September 2020 mencapai Rp15,9 triliun.

Djony menambahkan, meski terdapat sejumlah ketidakpastian makroekonomi akibat pandemi, perbaikan kinerja perusahaan menjadi optimisme untuk menghadapi sisa periode akhir tahun ini. “Selain itu, posisi neraca keuangan grup tetap sehat dan solid."

Di tengah pengumuman kinerja, pada perdagangan Jumat (28/10) saham Astra ditutup menguat ke posisi Rp6.025 per lembar. Harga saham ASII naik 9,6 persen dalam enam bulan terakhir dan 11,6 persen secara tahunan.

Related Topics