BUSINESS

Pendapatan Mulai Pulih, Mitra Adiperkasa Pangkas Rugi pada Q3-2021

Perusahaan optimistis menghadapi kuartal empat 2021 ini.

Pendapatan Mulai Pulih, Mitra Adiperkasa Pangkas Rugi pada Q3-2021ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa
11 November 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Mitra Adiperkasa berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan yang positif pada sepanjang sembilan bulan pertama ini. Namun, pengetatan pembatasan kegiatan pada kuartal ketiga 2021 membuat penjualan turun. Dengan begitu, perusahaan pun masih rugi meski terhitung membaik.

Berdasarkan laporan keuangan, Mitra Adiperkasa pada Januari–September 2021 ini meraih pendapatan Rp12,08 triliun, atau tumbuh 18,3 persen dari Rp10,22 triliun periode sama tahun sebelumnya.

Secara mendetail, pendapatan dari penjualan ritel meningkat 22,8 persen menjadi Rp8,83 triliun. Setelahnya, perusahaan membukukan pendapatan kafe dan restoran Rp1,65 triliun dan pendapatan lain-lain Rp340,74 miliar. Namun, perusahaan beroleh penurunan pendapatan dari department store 2,0 persen menjadi Rp1,45 triliun.

“Penjualan MAP mengalami penurunan sebesar 13,2 persen pada kuartal ketiga dibandingkan tahun lalu, dikarenakan penutupan sementara gerai yang berdampak signifikan pada kelangsungan usaha,” kata VP Investor Relations, Corporate Communications and Sustainability Mitra Adiperkasa, Ratih Gianda, dalam keterangan tertulis, Kamis (11/11).

Rugi membaik

Mitra Adiperkasa di periode sama beroleh rugi sebesar Rp83,45 miliar, membaik dari rugi Rp605,33 miliar sebelumnya. Pada era sebelum krisis pandemi (Januari–September 2019) perusahaan masih sanggup menangguk untung Rp642,82 miliar.

Rugi ini terjadi karena, meski pendapatan perusahaan naik, beban pokok penjualan dan beban langsung juga meningkat 19,2 persen menjadi Rp7,05 triliun. Namun, beban usaha dan keuangan turun masing-masing 1,6 persen dan beban keuangan 13,4 persen.

Sebagai informasi, Mitra Adiperkasa merupakan perusahaan yang mengelola toko ritel dengan berbagai jenama, seperti Sogo, Seibu, dan The Food Hall. Perusahaan juga memiliki lisensi sejumlah merk seperti Zara, Sports Station, dan Starbucks.

Maksimalkan digitalisasi

Meski kinerja belum sepenuhnya pulih, menurut Ratih, relaksasi pembatasan kegiatan pada September telah meningkatkan jumlah konsumen yang berkunjung ke gerai perusahaan. Itu belum termasuk kenaikan tajam penjualan via e-commerce. Perusahaan optimistis namun tetap hati dalam menghadapi kuartal keempat tahun ini.

Perusahaan pada sembilan bulan pertama ini meraih pertumbuhan penjualan digital 48,1 persen, kata Ratih. Sedangkan, penjualan dari layanan pesan antar makanan dan minuman tumbuh tiga kali lipat.

Perusahaan melalui MAPCLUB loyalty program juga memaksimalkan keterlibatan pelanggan melalui portofolio gerai daring dan luring. Nilai transaksi rata-rata anggota program itu tercatat lebih dari dua kali lipat dibandingkan non-anggota, mengindikasikan keterlibatan langsung konsumen. Perusahaan juga meraih hampir 2 juta unduhan aplikasi MAPCLUB yang baru diperbarui seiring usaha memperluas jangkauan selama masa pembatasan.

Ratih menambahkan selama pandemi perusahaan telah melakukan transformasi bisnis dan membangun MAP baru. Perusahaan berfokus pada keterlibatan dan pemberian reward kepada pelanggan melalui aplikasi MAPCLUB serta memperkenalkan segmen baru seperti health and beauty dan lifestyle electronics.

“Langkah ini telah memperbarui model bisnis MAP, meningkatkan pengalaman pelanggan kami, dan memperkuat tekad perusahaan menuju pertumbuhan yang lebih agresif pada tahun 2022,” katanya.

Di tengah kabar pengumuman kinerja, pada Kamis (11/11) saham MAPI ada di posisi Rp865 per saham. Posisi saham tersebut meningkat 12,34 persen enam bulan terakhir dan 16,11 persen secara tahunan.

Related Topics