BUSINESS

Tiktok Dorong Brand Siapkan Promosi Ramadan 2022

Brand disarankan membuat konten insipiratif dan menghibur.

Tiktok Dorong Brand Siapkan Promosi Ramadan 2022Ilustrasi TikTok. Shutterstock/Nattakorn Maneerat
26 January 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Masyarakat Muslim Indonesia sebentar lagi akan melaksanakan ibadah Ramadan 2022. Bulan puasa tersebut biasanya erat dengan momen kebersamaan. TikTok, platform video asal Tiongkok, menyebut selama Ramadan biasanya pengguna lebih aktif dalam mengakses konten. Karena itu, menurut Tiktok, momen tersebut bisa dimanfaatkan oleh brand untuk berinteraksi lebih erat dengan konsumen.

Menurut Head of Business Marketing Tiktok Indonesia, Sitaresti Astarini, pengguna TikTok Indonesia lebih aktif dalam mengonsumsi dan menghasilkan konten selama Ramadan. TikTok pun mendorong para brand mempersiapkan strategi pemasaran dengan lebih matang pada tahun ini.

Berdasarkan laporan TikTok, komunitas media daring tersebut tercatat terus mengeksplorasi konten seputar hiburan, inspirasi kreatif, hingga konten belanja untuk memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini terlihat dari jumlah views video yang meningkat 54 persen, sedangkan jumlah konten yang diunggah bertambah 31 persen selama Ramadan 2021.

Mencari ide dan inspirasi juga menjadi aktivitas utama pengguna TikTok selama Ramadan, katanya. Menurut laporan sama, sebanyak 63 persen pengguna ingin melihat bagaimana orang lain merayakan Ramadan, sementara 57 persen pengguna membutuhkan inspirasi untuk persiapan bulan puasa.

“Konten yang memberikan inspirasi ini bukan hanya datang dari para pengguna, namun juga dari brand. Sekitar 59 persen pengguna senang melihat ide resep, hadiah, pakaian dari brand saat mempersiapkan Ramadan. Bahkan, sebanyak 9 dan 10 pengguna TikTok diketahui melakukan berbagai langkah setelah terpapar oleh konten iklan, antara lain: mencari informasi lebih lanjut, mengklik video iklan, berkomentar, hingga berbelanja,” ujarnya dalam webinar, Rabu (26/1).

Inspirasi yang berlanjut ke aksi beli

Berbagai ide di konten kreatif TikTok itu, kata Sitaresti, sanggup mendorong keinginan pengguna untuk berbelanja. Menurut laporan sama, sebanyak 31 persen pengguna berbelanja kebutuhan puasa dua sampai tiga minggu sebelum Ramadan. Sedangkan, 24 persen pengguna mulai berbelanja seminggu sebelumnya. Di sisi lain, lebih dari setengah pengguna TikTok lebih memilih metode belanja daring untuk memenuhi kebutuhan puasa.

Pengguna TikTok menaruh perhatian pada sejumlah produk, di antaranya: produk kecantikan dan perawatan diri, pakaian, perlengkapan rumah, dekorasi, hingga makanan. “Pada Ramadan ini, pencarian produk-produk tersebut diprediksi akan semakin meningkat,” katanya.

Hasil temuan TikTok juga sejalan dengan riset dari Kantar, perusahaan konsultasi merek dan analisis data, bertajuk Pathway to Bigger Celebration Next Year. Kantar menyebut masyarakat terus mencari topik yang menghibur dan memberikan kesenangan usai dua tahun dilanda pandemi Covid-19.

"Ramadan menjadi waktu yang tepat bagi banyak orang untuk terhubung dengan keluarga dan kerabat melalui ucapan atau pesan yang humble. Brand bisa menampilkan pesan optimistis secara imajinatif, mengajak orang untuk berbuat baik, mengangkat kisah tentang silaturahmi dengan orang tersayang, atau cerita yang bisa memberikan semangat dan keyakinan,” ujar Senior Marketing Manager, Kantar Worldpanel Division, Corina Fajriyani, dalam kesempatan sama.

Strategi mitra TikTok: LinkAja dan Lazada

Sejumlah mitra TikTok pun menyampaikan tentang strateginya pada saat Ramadan lalu serta hasil positifnya. Head of Digital Media & CLM LinkAja, Aditya Anugrah, misalnya, mengatakan perseroan beroleh pertumbuhan user sebanyak 2,6 kali pada Ramadan 2021. LinkAja melaksanakan kegiatan pemasaran dengan menghadirkan empa tema, yaitu: entertainment, tradisi memberi hadiah, kebiasaan Ramadan, dan perayaan Lebaran.

“TikTok menjadi sebuah sarana yang dapat mendukung kami untuk mengkomunikasikan visi kami melalui konten yang inspiratif untuk memperkenalkan layanan keuangan LinkAja dan juga layanan Syariah LinkAja melalui format yang menarik dan relevan dengan target market yang sesuai,” katanya.  

Sementara itu, Head of Social & Livestreaming Lazada, Vania Faulika, mengatakan perseroan mengeluarkan kampanye “Ramadan Lebih Berarti” pada tahun lalu dengan mengajak pengguna berbagi cerita mengenai produk yang mereka temukan di Lazada. Strategi ini, menurutnya, berhasil mendapatkan 265 juta video views serta menarik partisipasi pengguna 13 kali lipat dari target.

"Ramadan merupakan momen spesial bagi Lazada karena pelanggan tidak hanya mencari promo, tapi juga inspirasi untuk menemukan dan memberikan hadiah yang bermakna. Kampanye yang kami luncurkan di TikTok bersama kreator ini telah membantu kami membangun obrolan penuh makna bersama konsumen,” ujarnya.

Sebagai tambahan, pada tahun lalu, jumlah pengguna TikTok di Asia Tenggara tercatat mencapai 240 juta pengguna, atau naik 85 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan, terdapat sebanyak 800 video yang telah dibuat pengguna. Sementara, jumlah view video mencapai lebih dari 1 triliun view.

Related Topics