MINE Kantongi Dua Kontrak Baru, Dorong Pendapatan Naik 12%

- PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) mendapatkan dua kontrak kerja sama dengan PT Sulawesi Cahaya Mineral untuk pengelolaan jasa kontraktor tambang dan jasa pengangkutan material di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
- MINE akan menjalankan kegiatan utama di sektor tambang nikel, dengan target produksi sebesar 25,3 juta BCM selama masa kontrak tiga tahun. Selain itu, mereka juga akan menjalankan jasa hauling dengan target produksi 13,5 juta ton dalam kurun waktu tiga tahun.
- Kinerja perusahaan meningkat sebesar 12,3% pada kuartal I 2025 dengan pendapatan usaha sebesar Rp572,7 miliar dan laba komprehensif tahun berjalan sebes
Jakarta, FORTUNE - PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) mengantongi dua kontrak kerja sama dengan PT Sulawesi Cahaya Mineral (PT SCM), anak usaha PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA). Kontrak baru tersebut untuk pengelolaan jasa kontraktor tambang dan jasa pengangkutan material (hauling) di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Direktur Utama MINE Ivo Wangarry menjelaskan dalam kerja sama ini MINE akan menjalankan kegiatan utama di sektor tambang nikel, mulai dari pemindahan lapisan tanah atas (topsoil), penggalian bijih nikel, hingga pengangkutan bijih nikel.
"Proyek ini ditargetkan mencapai volume produksi sebesar 25,3 juta BCM selama masa kontrak tiga tahun," katanya dikutip dari siaran pers, Rabu (28/5).
Dalam kerja sama ini disepakati MINE akan menjalankan jasa hauling, yakni pengangkutan bijih saprolite dan gravel dari Kabupaten Konawe menuju Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Produksi dari jasa hauling ini ditargetkan mencapai 13,5 juta ton dalam tiga tahun.
Perseroan tidak mengungkapkan nilai investasi ini secara detail, namun pada proyek baru ini dioerkirakan bakal menelan investasi cukup besar di awal periode dan berpotensi mempengaruhi profitabilitas jangka pendek perseroan.
Sedangkan dalam jangka panjang, proyek ini ditargetkan bisa memberikan nilai tambah bagi keberlanjutan perusahaan dan mampu mencatatkan kinerja positif.
Kinerja Kuartal I 2025
Sepanjang kuartal I 2025, perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp572,7 miliar, tumbuh 12,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp509,9 miliar.
"Capaian ini didukung oleh kontribusi signifikan dari peningkatan aktivitas operasional di proyek PT Weda Bay Nickel serta dimulainya kontrak hauling baru bersama PT Sulawesi Cahaya Mineral (PT SCM)," kata dia.
Perseroan juga mencatatkan kenaikan laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp62,4 miliar, naik 8,5 persen dari Rp57,5 miliar pada kuartal pertama tahun lalu. Peningkatan ini mencerminkan bahwa pertumbuhan pendapatan turut berdampak positif terhadap kenaikan laba komprehensif perseroan secara keseluruhan.
Investasi besar, khususnya pada pengadaan alat berat, juga turut mendorong kenaikan total nilai aset menjadi Rp1,9 triliun, tumbuh 20,3 persen dibandingkan 31 Desember 2024 sebesar Rp1,6 triliun. Peningkatan ini terutama didorong oleh bertambahnya nilai aset tetap Perseroan sebesar Rp195 miliar.
Saat ini, MINE mengoperasikan hampir 1.000 unit alat berat dan peralatan pendukung lainnya dalam berbagai tipe untuk menunjang kegiatan operasional.
“Kami optimistis dengan adanya kontrak-kontrak baru yang diperoleh dan dikelola mulai tahun ini akan memberikan kontribusi positif terhadap profitabilitas perseroan dalam jangka menengah hingga panjang,” kata Ivo.