Mundur Lelang 1,4 GHz, EXCL Harap Skema Pembayaran Lebih Fleksibel

- PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) mundur dari lelang frekuensi 1,4 GHz.
- Biaya regulasi (BHP frekuensi) mencapai 12–13 persen dari gross revenue.
- Lelang frekuensi radio 1,4 GHz digelar untuk memperluas jangkauan internet hingga 100 Mbps.
Jakarta, FORTUNE - PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) menyatakan minatnya melakukan lelang frekuensi selain 1,4 GHz, asalkan skema pembayaran lebih fleksibel dan harganya lebih terjangkau.
“XLSMART berminat mengikuti, akan tetapi berharap mekanisme pembayaran dapat dicicil karena regulatory charge pemerintah cukup tinggi,” ujar Group Head Corporate Communication & Sustainability XLSmart, Reza Mirza, pada Fortune Indonesia, Rabu (8/10).
Reza menyatakan saat ini biaya regulasi atau biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio (BHP frekuensi) mencapai 12-13 persen dari gross revenue, belum termasuk pajak. Dengan harga lelang tinggi dan biaya regulasi besar, operator perlu waktu lebih lama untuk balik modal.
“Karena itu, harapan industri adalah harga lelang dapat lebih terjangkau dan skema pembayarannya lebih fleksibel,” katanya.
Perusahaan ini mulanya menyatakan minat dalam pelelangan seleksi pita frekuensi radio 1,4 GHZ untuk layanan akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access) pada 2025, dan telah menyerahkan dokumen permohonan keikutsertaan proses lelang pada 23 September 2025.
Namun, pada akhirnya, PT XLSmart Telecom Sejahtera mengajukan pengunduran diri dari proses lelang tersebut, dengan pertimbangan prioritas dan ketidaksesuaian dengan rencana bisnis perseroan.
Dengan demikian, saat ini terdapat tiga perusahaan yang akan bersaing dalam lelang harga, yakni PT Eka Mas Republik (MyRepublic), PT Telemedia Komunikasi Pratama atau anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Persero) Tbk (TLKM).
Seleksi pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz digelar untuk memperluas jangkauan internet dan mendukung pemerataan transformasi digital di seluruh wilayah Indonesia, dengan internet berkecepatan tinggi hingga 100 Mbps.
Langkah tersebut diambil oleh Kementerian Digital dan Komunikasi (Komdigi) seiring meningkatnya kebutuhan konektivitas yang andal dan terjangkau, khususnya di daerah yang belum terlayani secara optimal.
Melansir dari beberapa sumber, Komdigi sebelumnya menyatakan akan kembali menggelar 3 lelang frekuensi tahun ini, yakni 1,4 GHz, 2,6 GHz, dan 700 MHz.