Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

PGEO Siapkan Investasi US$6,2 Miliar untuk Target 1,8 GW pada 2033

IMG-20250912-WA0035.jpg
Pertamina melalui PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) terus memperkuat komitmen transisi energi dengan mengembangkan Pilot Plant Green Hydrogen di Ulubelu, Lampung. (Dok. Pertamina)
Intinya sih...
  • PGEO siapkan investasi US$6,2 miliar untuk target 1,8 GW pada 2033
  • PGE mengelola kapasitas terpasang sebesar 727 MW dari enam wilayah operasi
  • Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sekitar 70 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina Geothermal Tbk (PGEO), emiten anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak pada bidang pemanfaatan energi panas bumi, membidik investasi senilai US$6,2 miliar atau lebih dari Rp103 triliun untuk mendukung target peningkatan kapasitas panas bumi terpasang mandiri 1,8 gigawatt (GW) pada 2033.

Dalam keterbukaan informasi, perseroan berencana menanamkan modal hingga US$12,3 miliar untuk menambah kapasitas panas bumi berkapasitas 3 GW usai 2033.

Dalam keterangan terpisah, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), Julfi Hadi, menyatakan saat ini PGE telah mengelola kapasitas terpasang sebesar 727 MW dari enam wilayah operasi.

“Saat ini PGE mengelola 15 wilayah kerja panas bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 1.932 MW, terbagi atas 727 MW yang dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skema kontrak operasi bersama,” ujar Julfi dalam keterangannya, dikutip oleh Fortune Indonesia, Kamis (30/10).

Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sekitar 70 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 mencapai sekitar 10 juta ton CO2 per tahun.

Dalam jangka pendek, atau 2-3 tahun mendatang, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk mendorong pencapaian target kapasitas terpasang sekitar 1 GW yang dikelola secara mandiri dalam 2-3 tahun ke depan.

Saat ini, PGEO tengah menggarap proyek Lumut Balai Unit 2, serta pengembangan proyek Hululais Unit 1 & 2 berkapasitas 110 MW.

Selain itu, perseroan juga menyelesaikan proyek-proyek co-generation dengan total kapasitas 230 MW, serta kegiatan eksplorasi di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Tiga yang telah diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Juni lalu.

Jika menilik kinerja keuangannya, PGEO mengalami penurunan laba bersih 22,18 persen menjadi US$133,97 juta. Meski demikian, pendapatan perseroan tumbuh 4,20 persen dalam setahun (YoY) menjadi US$306,02 juta.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us

Latest in Business

See More

Laba Amman Mineral Berbalik Rugi pada 9M-2025, Ini Penyebabnya

30 Okt 2025, 17:47 WIBBusiness