BUSINESS

Dirut Emiten Starbucks Indonesia Mundur, Ada Apa?

Penjualan Starbucks turun akibat sentimen boikot Israel.

Dirut Emiten Starbucks Indonesia Mundur, Ada Apa?Logo Starbucks. Shutterstock/TY Lim
04 March 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) mengumumkan pengunduran anggota direksi. Anthony Cottan mengundurkan diri selaku Direktur Utama dari emiten yang menaungi Starbucks di Indonesia itu.

MAPB menerima surat pengunduran diri Cottan dari jabatannya pada 27 Februari 2024. Namun, tidak dijelaskan alasannya. "Perseroan telah menerima surat pengunduran diri Bapak Anthony Cottan dari jabatannya selaku Direktur Utama Perseroan efektif terhitung sejak tanggal surat pengunduran dirinya," ujar Corporate Secretary MAPB Liryawati dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (4/3).

Cottan disebut berperan penting dalam memimpin pertumbuhan MAPB secara nasional. "Dipimpin oleh Bapak Cottan, merek makanan dan minuman Perseroan diakui sebagai tolok ukur industri di Indonesia."

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Direktur Divisi Makanan di PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) yang merupakan entitas induk MAPB, pada 2001 hingga 2016.

Sebelum bergabung dengan MAPB, Cottan menjabat di Club Corporation Asia sebagai General Manager dari tahun 1989 - 2001 yang mencakup beberapa negara ASEAN selama 12 tahun.

Ia lahir di Portsmouth, Inggris pada tahun 1964. Cottan kemudian lulus dari Southdowns Hotel School pada tahun 1984, memperoleh gelar MBA dari Oxford Brookes University, Inggris pada tahun 2015.

Dampak boikot

Sementara itu, anak usaha MAPB yang lisensi waralaba Starbucks di Indonesia, PT Sari Coffee Indonesia mengakui penurunan penjualan akibat sentimen Boikot Israel. "Kami cukup terdampak dengan isu saat ini. Penjualan secara keseluruhan turun sekitar 30-35%," ujar Chief Marketing Officer PT Sari Coffee Indonesia Liryawati, Kamis (29/2) lalu.

Pada kesempatan yang sama, Senior General Manager PT Sari Coffee Indonesia, Avolina Maharjanti, mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki agenda politik dengan isu tersebut. “Dari sisi kami (Starbucks Indonesia), tidak punya agenda politik sama sekali. Kami tidak menggunakan keuntungan apa pun untuk mendanai operasi militer pemerintah mana pun," ujarnya.

Seperti diketahui, MAPI merupakan emiten induk dari pengelola brand minuman Starbucks di Indonesia melalui anak usahanya PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB). MAPB baru dibentuk Juni 2016 lalu untuk mengkonsolidasi empat anak usaha MAPI sebelumnya yaitu PT Sari Coffee Indonesia (Starbucks Indonesia), PT Sari Pizza Indonesia (Pizza Marzano dan Pizza Express), PT Sari IceCream Indonesia (Cold Stone dan Godiva) dan PT Premier Doughnut Indonesia (pengelola Krispy Creme).

Related Topics