PUMA PHK 500 Karyawan Global Demi Efisiensi Anggaran
- Puma akan PHK 500 karyawan di seluruh dunia untuk efisiensi biaya
- Perusahaan akan menutup beberapa toko yang tidak menguntungkan
- Puma melakukan strategi pengurangan biaya untuk meningkatkan margin laba operasional
Merek olahraga asal Jerman, Puma, mengumumkan akan memangkas 500 karyawan di seluruh dunia seiring dengan program efisiensi biaya. CEO Puma, Arne Freundt mengatakan sekitar 150 pekerjaan dari 500 pekerjaan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan dilakukan di kantor pusat Puma.
Dilansir Reuters, Senin (17/3), Chief Financial Officer Puma, Markus Neubrand juga menegaskan perusahaan yang mempekerjakan sekitar 21.000 orang di seluruh dunia ini akan menutup beberapa toko yang tidak menguntungkan.
Pengumuman PHK dan penutupan toko Puma ini sejalan dengan proyeksi kinerja yang mengecewakan pada kuartal-I 2025 di tengah permintaan atas produk ini yang lemah di Amerika Serikat (AS) dan Cina.
Kompetisi di pasar global senilai 400 miliar dolar AS makin ketat dengan adanya persaingan antara merek-merek besar seperti Adidas dan Nike, serta pemain baru seperti On Running dan Hoka.
Puma melakukan strategi program pengurangan biaya yang bertujuan untuk meningkatkan margin laba operasional (EBIT) sebesar 8,5% pada 2027, naik dibandingkan 7,1% pada 2024.
Selain itu, mengoptimalisasi operasional Puma juga dilakukan untuk memperbaiki kinerja ke depannya.
Pada 2025, Puma memperkirakan bahwa pertumbuhan penjualan hanya akan berada dalam kisaran satu digit.
Perusahaan juga mengantisipasi berbagai tantangan eksternal seperti ketegangan geopolitik, hambatan ekonomi makro, perselisihan perdagangan, dan fluktuasi mata uang yang berpotensi memengaruhi kepercayaan konsumen dan permintaan di pasar utama.