Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

2 Pabrik Yamaha di Indonesia Mau Tutup, PHK 1.100 Karyawan

Yamaha Music Manufacturing Asia (Dok. Industrial Tourism World)
Intinya sih...
  • Dua pabrik Yamaha di Indonesia, PT Yamaha Music Product Asia dan PT Yamaha Indonesia akan tutup operasional dan memutuskan hubungan kerja terhadap 1.100 karyawan.
  • Pabrik-pabrik tersebut akan memindahkan produksi ke Cina dan Jepang karena mengalami penurunan permintaan pasar.
  • Partai Buruh dan KSPI menuntut pemerintah untuk mengambil langkah antisipasi terhadap ancaman PHK ribuan buruh di sektor elektronik dan ratusan ribu buruh yang sudah terkena PHK di sektor tekstil, garmen, dan sepatu.

Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Riden Hatam Aziz membeberkan dua pabrik Yamaha di Indonesia akan tutup operasional. Dua pabrik itu adalah PT Yamaha Music Product Asia di kawasan MM2100 Bekasi dan PT Yamaha Indonesia di Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Ia menjelaskan, atas penutupan pabrik tersebut, diperkirakan terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 1.100 karyawan.

“PT Yamaha Music Product Asia jumlah kurang lebih 400 orang, tutup akhir Maret 2025. PT Yamaha Indonesia jumlah karyawan 700 orang, tutup akhir Desember 2025,” ujar Riden dalam keterangannya, Kamis (27/2).

Dalam laporan FSPMI, kedua pabrik akan memindahkan produksi ke Cina dan Jepang akibat pabrik mengalami penurunan permintaan pasar.

Di sisi lain, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menjelaskan sejak akhir Desember 2024 atau awal Januari 2025, perusahaan elektronik asal Jepang, PT Yamaha Music Indonesi, yang memproduksi piano dengan orientasi ekspor telah melakukan PHK terhadap 400 orang karyawan.

Adapun total buruh PT Yamaha Music Indonesia yang telah terkena PHK dalam laporan KSPI sebesar 1.100 karyawan.

“Kondisi PHK besar-besaran ribuan buruh di dua perusahaan Jepang ini dengan alasan relokasi produksi ke negara asalnya yaitu Jepang, dan ada sebagian relokasi ke Cina, menjadi alarm ancaman PHK besar-besaran di Indonesia, khususnya sektor elektronik,” ujar Said dalam keterangan resminya.

Tuntutan buruh atas kondisi PHK besar-besaran

Said Iqbal, Ketua Partai Buruh dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) (kspicitu.org)

Merespons kondisi saat ini, Partai Buruh dan KSPI menuntut pemerintah untuk mengambil langkah antisipasi terhadap ancaman PHK ribuan buruh di sektor elektronik dan ratusan ribu buruh yang sudah terkena PHK di sektor tekstil, garmen, dan sepatu sepanjang 2024. 

Iqbal menuturkan, apabila tidak ada solusi dan langkah-langkah yang jelas dari pemerintah, maka bisa dipastikan angka pengangguran akan meningkat, PHK terjadi di mana-mana, dan industri nasional terancam bangkrut.

Partai Buruh dan KSPI berpendapat, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Tenaga Kerja, dan Menko Perekonomian harus bekerja secara maksimal sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan daya saing industri nasional dan menghindari PHK puluhan ribu buruh bahkan ratusan ribu buruh. 

“Bapak Presiden Prabowo Subianto harus segera mengevaluasi kinerja para menteri tersebut, bila tidak sanggup selayaknya diganti,” tegasnya. 

Sementara itu, Partai Buruh dan KSPI merencanakan akan menggelar aksi besar-besaran di seluruh wilayah Indonesia sebelum memasuki bulan Ramadan untuk meminta pemerintah melindungi buruh dari ancaman PHK besar-besaran dan membangun industri nasional yang kuat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogama Wisnu Oktyandito
EditorYogama Wisnu Oktyandito
Follow Us