Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Raih ESG Risk Rating 19,3, Mitratel Terus Pacu Bisnis

Ilustrasi Mitratel/Dok Mitratel
Ilustrasi Mitratel/Dok Mitratel
Intinya sih...
  • Mitratel mendapatkan ESG Risk Rating 19,3 dari Morningstar Sustainalytics, menempati posisi teratas di industri telekomunikasi di Indonesia.
  • Bisnis fiber optik Mitratel naik 89,5% dengan pendapatan Rp6,82 triliun di kuartal III-2024, serta memiliki 39.259 menara dan 39.714 km aset fiber optik.
  • Mitratel mendukung SDGs dengan program pemberdayaan masyarakat dan lingkungan, seperti memberikan bantuan bibit vanili kepada kelompok tani hutan dan melakukan penanaman mangrove.

Jakarta, FORTUNE - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) terus mendukung program Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola  atau Environmental, Social, and Governance (ESG). Pihaknya menilai ESG sebagai bagian yang tak  terpisahkan dari kebijakan dalam pengembangan bisnis perseroan.

Dalam hal skor ESG, Mitratel mendapatkan penilaian positif dari Morningstar Sustainalytics, lembaga riset global yang fokus pada pemeringkatan perusahaan dalam hal isu keberlanjutan (sustainability). Pada Oktober 2024, Sustainalytics mencatat ESG Risk Rating Mitratel di level 19,3 atau kategori risiko rendah (low risk), menempati posisi teratas di industri telekomunikasi di Tanah Air. 

“Mitratel terus berkomitmen dan berupaya untuk berkontribusi secara keberlanjutan dalam ekosistem bisnisnya sehingga berdampak positif bagi  masyarakat dan lingkungan,” kata Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (6/3).

Secara global, ada lebih dari 15.000 perusahaan  dari 42 industri yang dinilai, yang mana semakin rendah angka mencerminkan tingkat risiko yang semakin baik.

Pendapatan bisnis fiber optik Mitratel naik 89,5%

Ilustrasi menara telekomunikasi (kominfo.jatimprov.go.id)
Ilustrasi menara telekomunikasi (kominfo.jatimprov.go.id)

Selain itu, hingga kuartal III-2024, Mitratel juga masih melanjutkan kinerja yang positif hingga menjadi salah satu pemimpin di industri menara telekomunikasi. Dengan memiliki 39.259 menara atau bertambah 5,8 persen secara  tahunan dan didukung aset fiber optik yang mencapai 39.714 km atau 36,7 persen lebih panjang dibandingkan tahun 2023. Bisnis fiber optik membukukan pertumbuhan pendapatan 89,5 persen pada kurun waktu yang sama. 

Di sisi lain, perseroan juga membukukan pendapatan Rp6,82 triliun di kuartal III-2024 atau tumbuh 8,7 persen (yoy). Pertumbuhan pendapatan perusahaan didorong oleh adanya peningkatan alat produksi terutama pada pendapatan bisnis penyewaan menara, tumbuh 8,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Mitratel juga terus memacu pertumbuhan segmen bisnis ini, baik secara organik maupun anorganik dengan melakukan serangkaian akuisisi aset. Secara perlahan, bisnis fiber optik telah menjadi sumber pendapatan baru yang menjanjikan.

SDG Mitratel ke segmen pertanian hingga keanekaragaman hayati

Ilustrasi seorang petani perempuan di Indonesia. (Dok. Kementerian Pertanian)
Ilustrasi seorang petani perempuan di Indonesia. (Dok. Kementerian Pertanian)

Anak usaha Telkom ini juga mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dengan menerapkan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat dan lingkungan, yang sekaligus sebagai dukungan perusahaan atas Program Bakti BUMN. Sejumlah program Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan perseroan di sepanjang tahun 2024 pun menyasar sejumlah sektor.

Di sektor pertanian, Mitratel memberikan bantuan sebanyak 1.500 bibit vanili  kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) Lembah Ulu Kasok, Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau, pada Senin, 23 September 2024. Program ini adalah bentuk kontribusi dan kepedulian perusahaan dalam memulihkan ekosistem dan pemberdayaan kelompok tani guna meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan hutan.

Tak berhenti hingga di situ, Mitratel juga mendorong keanekaragaman hayati  dengan melakukan penanaman 1.000 mangrove di lahan seluas 250 m2 di Pesisir Tambakrejo, Kota Semarang, Jawa Tengah, yang diharapkan dapat mendukung warga Desa Tambakrejo dalam mengurangi risiko abrasi air laut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us