Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Retno Marsudi Diusulkan Jadi Komisaris Vale Indonesia, Ini Profilnya

Mantan Menlu RI, Retno Marsudi - Instagram/retno_marsudi
Intinya sih...
  • Retno Marsudi diusulkan sebagai Komisaris di PT Vale Indonesia Tbk.
  • RUPSLB hari ini membahas perubahan struktur Dewan Komisaris INCO.
  • Jika disetujui, Retno akan menjabat hingga penutupan RUPS Tahunan Vale Indonesia 2027.

Jakarta, FORTUNE – Nama Retno Marsudi, mantan Menteri Luar Negeri, kini menjadi sorotan setelah diusulkan untuk menjabat sebagai Komisaris di PT Vale Indonesia Tbk. (INCO). Perihal pengangkatannya ini akan dibahas dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) hari ini, Selasa (14/1).

RUPSLB tersebut diadakan untuk membahas perubahan struktur Dewan Komisaris INCO, termasuk usulan pemberhentian dengan hormat Raden Sukhyar sebagai Komisaris Independen Vale Indonesia. Dalam rapat ini, Retno Marsudi diusulkan untuk menggantikan posisi tersebut.

Jika disetujui RUPSLB, Retno Marsudi akan menjabat sebagai Komisaris Independen INCO hingga penutupan RUPS Tahunan Vale Indonesia 2027. Dikutip dari beberapa sumber, berikut adalah profil singkatnya.

Pendidikan dan Latar Belakang Kehidupan

Retno Lestari Priansari Marsudi, yang lahir di Semarang pada 27 November 1962, menempuh pendidikan SMA di SMA Negeri 3 Semarang dan kemudian melanjutkan studi di bidang Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, yang ia selesaikan pada tahun 1985.

Menjelang kelulusan, Retno memperoleh beasiswa dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk melanjutkan studi di bidang Hukum Uni Eropa di Haagse Hogeschool, Belanda, dan Studi Hak Asasi Manusia di University of Oslo, Norwegia.

Retno menikah dengan Agus Marsudi, seorang arsitek lulusan UGM dan Universitas Delft. Mereka dikaruniai dua anak, Dyota Marsudi dan Bagas Marsudi.
 

Karier Profesional

Setelah lulus, Retno bergabung dengan Kemenlu pada 1986 dan bertugas di berbagai posisi, termasuk di Kedutaan Besar Indonesia di Canberra, Australia (1990-1994), dan di Den Haag, Belanda (1997-2001).

Di Australia, ia terlibat dalam diskusi mengenai isu pembantaian warga Timor Leste di Santa Cruz, Dili.

Retno juga menjabat sebagai Direktur Kerja Sama Intra dan Antar Regional untuk Amerika dan Eropa pada 2001-2003. Pada usia 43 tahun, ia diangkat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia.

Selain itu, Retno pernah menjabat sebagai Direktur Eropa Barat (2003-2005), Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia (2005-2008), Direktur Jenderal Amerika dan Eropa (2008-2012), serta Duta Besar Indonesia untuk Belanda (2012-2014).

Setelah dua tahun bertugas di Belanda, Retno diminta kembali ke Jakarta dan diangkat menjadi Menteri Luar Negeri pada kabinet Presiden Joko Widodo untuk periode 2014-2019, setelah 22 tahun berkarier di Kemenlu.

Share
Topics
Editorial Team
Harumbi Prastya
Ekarina .
Harumbi Prastya
EditorHarumbi Prastya
Ekarina .
EditorEkarina .