Sampah Makanan Naik 20% Saat Ramadan, Ini Solusi DBS Indonesia

- Sampah makanan menyumbang hampir setengah dari total sampah di Indonesia, dengan peningkatan volume sekitar 20% selama Ramadan tahun lalu.
- Program 'Food Rescue Warrior' dari DBS Indonesia dan FoodCycle Indonesia telah menyalurkan 277.330 paket makanan selama Ramadan, serta berhasil menyelamatkan 257.469 kg surplus makanan.
- DBS Foundation mengalokasikan dana senilai SGD 1 miliar dan 1,5 juta jam kegiatan sukarela karyawan untuk program yang fokus pada penyediaan kebutuhan dasar dan inklusi selama 10 tahun ke depan.
Jakarta, FORTUNE - Data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN KLHK) tahun 2024 mengungkapkan bahwa sampah makanan menyumbang hampir setengah dari total sampah di Indonesia, yakni mencapai 39,6 persen.
Lebih dari itu, volume sampah makanan bahkan meningkat sekitar 20 persen selama Ramadan tahun lalu. Angka ini semakin menegaskan urgensi keseriusan dalam penanganan sampah makanan sekaligus mendorong ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Untuk itu, DBS Indonesia bersama FoodCycle Indonesia telah meluncurkan program ‘Food Rescue Warrior’. Program ini bertujuan untuk merangkul pelaku hotel, restoran dan café (horeca) untuk lebih bijak mengelola sampah makanan sehingga tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Selain itu, program ini juga mengelola dan mendistribusikan pasokan makanan surplus yang masih layak konsumsi kepada masyarakat rentan.
“Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk terus menyediakan kebutuhan dasar sehari-hari seperti kebutuhan pangan. Inisiatif ini mencerminkan pilar keberlanjutan DBS Indonesia,” kata Head of Group Strategic Marketing & Communications DBS Indonesia, Mona Monika melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (17/4).
Food Rescue Warrior salurkan 277.330 paket makanan saat Ramadan

Selama bulan Ramadan, ‘Food Rescue Warrior’ telah menyalurkan 55.466 kg bahan pangan yang diolah kembali menjadi 277.330 paket makanan. Termasuk di dalam pencapaian tersebut adalah 2.540 paket makanan yang dibagikan kepada komunitas rentan di wilayah Bogor, Bekasi, Bintaro, dan Jagakarsa melalui program ‘Ramadan Berkah’. Program ini juga menyelamatkan bahan pangan layak konsumsi seperti 257 kg roti dan 804 kg sayuran untuk didistribusikan kembali.
Seperti diketahui, upaya DBS Indonesia akan pemanasan global dan dampak sampah, terutama sampah makanan bagi lingkungan menggerakkannya untuk meluncurkan program ‘#MakanTanpaSisa’ di tahun 2020. Tidak berhenti sampai di situ, pada April 2024, program ini berkembang menjadi ‘Food Rescue Warrior’ dengan fokus yang meluas mencakup ketahanan pangan.
Sejak diluncurkan pada 2024, program Food Rescue Warrior berhasil menyelamatkan 257.469 kg surplus makanan, yang kemudian diolah menjadi 1.287.346 paket makanan dan didistribusikan kepada 57.048 penerima manfaat. Selain itu, dengan dukungan dari FoodCycle Indonesia, Bank DBS Indonesia turut mendirikan dan mengelola tiga urban farm, serta mengelola 498.463 kg sampah makanan secara berkelanjutan. Dampak positif ini tercapai melalui sinergi dengan 28 mitra hotel dan 56 tenant makanan lainnya yang menjadi donor makanan surplus.
Secara regional, pada tahun 2023, DBS Foundation juga telah mengumumkan pengalokasian dana senilai SGD 1 miliar dan 1,5 juta jam kegiatan sukarela karyawan (volunteering) selama 10 tahun ke depan untuk mengembangkan program yang fokus pada penyediaan kebutuhan dasar (providing essential needs) dan mendorong inklusi (fostering inclusion).