Samudera Indonesia Kantongi Laba Bersih US$43,1 Juta Hingga Q3 2025

- Samudera Indonesia mencatat kinerja keuangan solid hingga Q3 2025 dengan pendapatan US$571,6 juta dan laba bersih US$43,1 juta.
- Perusahaan memperluas ekspansi ke pasar internasional dengan menambah armada baru dan mendirikan anak perusahaan di Jepang.
- Langkah ekspansi termasuk investasi teknologi ramah lingkungan untuk praktik pelayaran berkelanjutan.
Jakarta, FORTUNE— Emiten pelayaran, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), mencatat kinerja keuangan yang solid hingga kuartal III 2025 sekaligus memperluas langkah ekspansinya ke pasar internasional.
Dengan portofolio bisnis yang mencakup pelayaran, pelabuhan, dan logistik terintegrasi, Samudera menunjukkan daya saing di tengah dinamika global sektor maritim.
Berdasarkan laporan keuangan hingga September 2025, Samudera Indonesia membukukan pendapatan sebesar US$571,6 juta atau meningkat 7,9 persen secara tahunan dengan EBITDA mencapai US$ 147,8 juta.
Laba usaha tercatat US$ 71,9 juta, sementara laba bersih mencapai US$43,1 juta atau naik 4,2 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. melampaui target internal perusahaan untuk periode sembilan bulan pertama tahun ini.
Dari sisi neraca, Samudera menunjukkan struktur keuangan yang sehat dengan kas dan setara kas sebesar US$329,2 juta, serta ekuitas mencapai USD 760,8 juta dari total aset sebesar USD 1,38 miliar.
“Kinerja tersebut mencerminkan pengelolaan aset dan efisiensi operasional yang solid, sekaligus menunjukkan ketahanan bisnis Samudera di tengah fluktuasi harga bahan bakar dan perubahan rantai pasok global,” kata Direktur Utama Samudera Indonesia, Kamis (30/10)..
Manajemen perusahaan menyatakan optimisme untuk mempertahankan momentum pertumbuhan hingga akhir tahun, seiring strategi ekspansi global, investasi teknologi ramah lingkungan, dan penguatan jaringan logistik domestik.
Ekspansi Armada
Samudera pada September 2025 menambah armada baru MV Sinar Carita, kapal berkapasitas 2.700 TEUs yang telah memenuhi Tier 3 Compliance—standar emisi tertinggi yang memungkinkan pengoperasian di perairan Eropa.
Kapal ini juga dilengkapi shore power connection, yang memungkinkan penggunaan listrik pelabuhan saat sandar guna meningkatkan efisiensi bahan bakar dan menekan emisi karbon.
“Langkah ini menegaskan komitmen Samudera terhadap praktik pelayaran berkelanjutan (green shipping) yang sejalan dengan tren global dekarbonisasi industri maritim,” katanya.
Sebagai bagian dari strategi ekspansi regional, pada Oktober 2025, Samudera mendirikan anak perusahaan Samudera Japan Kabushiki Kaisha (Samudera Japan K.K.) di Tokyo, Jepang.
Entitas baru ini akan fokus pada pengembangan bisnis pelayaran di pasar Jepang, termasuk potensi kolaborasi di pelayaran domestik Jepang dan penyediaan tenaga kerja terampil asal Indonesia bagi industri maritim setempat.
Langkah tersebut menjadi pijakan penting bagi Samudera dalam memperluas jaringan internasional dan diversifikasi pasar di Asia Timur, yang merupakan salah satu rute strategis dalam perdagangan maritim global.


















