Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Salah satu kapal pengangkut gas yang dioperasikan oleh PT PIS/Dok. PT PIS

Jakarta, FORTUNE - CEO PT Pertamina International Shipping (PIS), mengatakan sejumlah pencapaian diraih sepanjang 2024 dalam menjaga kelancaran distribusi energi di seluruh Indonesia, menghubungkan berbagai pulau, dan menjadikan laut Indonesia sebagai jalur vital bagi perekonomian negara.

Salah satu pencapaian utama adalah keberhasilan Pertamina Group dalam mengoperasikan lebih dari 100 armada tanker milik sendiri. Yoki menjelaskan, PIS telah mengangkut lebih dari 161 miliar liter BBM dan LPG setiap tahunnya, dengan total 20.000 pengangkutan yang menghubungkan seluruh Indonesia dari ujung timur hingga barat.

"Kelancaran distribusi energi juga didukung oleh 402 kapal milik PT Pertamina Trans Kontinental (PTK). Secara keseluruhan, PIS mengelola lebih dari 700 kapal, dengan 106 kapal milik sendiri yang dioperasikan oleh sekitar 10.000 pelaut profesional," ujar Yoki dalam pernyataannya, dikutip Jumat (27/12).

Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan keandalan transportasi energi nasional dan ekspansi bisnis, PIS menambah 11 unit tanker pada 2024. Di antara kapal-kapal baru tersebut terdapat empat kapal VLGC (Very Large Gas Carrier), yaitu Pertamina Gas Tulip, Pertamina Gas Bergenia, Pertamina Gas Caspia, dan Pertamina Gas Dahlia.

"Penambahan kapal-kapal tanker baru ini tentunya akan memperpanjang umur armada PIS. Saat ini, terdapat 419 tanker VLGC yang beroperasi di seluruh dunia dengan rata-rata usia 10,08 tahun. Namun, dengan penambahan unit baru, PIS kini memiliki tujuh kapal VLGC dengan rata-rata usia 3,42 tahun," katanya.

Penambahan tanker itu turut memperluas jangkauan bisnis. Sebelumnya pada 2023, PT Pertamina International Shipping (PIS) melayani 50 rute pelayaran internasional. Pada tahun 2024, PIS berhasil meningkatkan jumlah rute internasionalnya menjadi 65 rute internasional dengan 60 armada.

"Di tahun 2024 ini, PIS memperluas porsi pasar non-captive hingga mencapai 19,2 persen. Capaian tersebut tak lepas dari strategi perusahaan dalam diversifikasi rute, khususnya di negara-negara Afrika dan Eropa," kata Yoki.

Untuk memuluskan upaya tersebut, saat ini PIS telah memiliki tiga kantor perwakilan di Singapura (PIS Asia Pacific), Dubai (PIS Middle East), dan London (PIS Europe).

Selain itu, pada semester pertama 2024, PIS mencatatkan laba sebesar US$280,9 juta, meningkat 103 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang tercatat US$138,5 juta.

Laba yang tercatat hingga Juni ini juga telah melampaui proyeksi RKAP tahun 2024 yang menargetkan US$267,1 juta pada akhir tahun.

"Kenaikan laba ini dipicu oleh peningkatan pendapatan, di mana pada paruh pertama tahun ini, PIS meraih pendapatan sebesar US$1,72 miliar. EBITDA juga mengalami kenaikan 28 persen dari US$458,4 juta pada semester pertama tahun lalu menjadi US$587,5 juta," paparnya.

Dalam menjaga suplai energi nasional, Yoki mengetakan PIS menyiapkan Terminal Tanjung Sekong yang berlokasi di Cilegon, Banten. Terminal ini mampu menyediakan sekitar 40 persen kebutuhan LPG di bawah pengelolaan PT Pertamina Energy Terminal (PET), anak usaha dari PIS.

"Didukung teknologi canggih seperti Terminal Automation System, Digital Integrated Operation System (DIOS), dan penggunaan listrik tenaga surya, terminal ini beroperasi sebagai terminal hijau yang terintegrasi," katanya.

Di samping itu, PIS menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kontribusi terhadap bisnis hijau melalui kerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dalam pembangunan Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT) di Terminal Kalibaru, Jakarta Utara.

Misi mengurangi emisi dan target jangka panjang PIS

Editorial Team

Tonton lebih seru di