Setelah Dekade Negosiasi, Kesepakatan IEU-CEPA Resmi Disetujui

- Negosiasi panjang sejak 2016Pembicaraan dimulai pada 2016 dan berlangsung hingga 19 putaran. Kesepakatan politik diumumkan pada Juli 2025 setelah kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Brussel.
- Penghapusan tarif hingga 98 PersenIEU-CEPA menghapus tarif bea masuk, memungkinkan ekspor Indonesia ke UE bebas tarif. Ekspor UE ke Indonesia diperkirakan meningkat 30 persen.
- Nilai perdagangan dan investasiUni Eropa merupakan mitra dagang terbesar kelima bagi Indonesia dengan nilai perdagangan mencapai US$30,4 miliar pada 2024.
Jakarta, FORTUNE - Setelah hampir satu dekade negosiasi, Indonesia dan Uni Eropa (UE) akhirnya mencapai kesepakatan dalam perjanjian dagang Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Perjanjian ini ditandatangani di Bali pada Selasa, 23 September 2025, oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Komisioner Perdagangan serta Keamanan Ekonomi UE Maros Šefčovič.
IEU-CEPA digadang sebagai salah satu perjanjian ekonomi paling komprehensif antara Indonesia dan UE. Selain membuka peluang perdagangan lebih luas, kesepakatan ini juga menjadi simbol komitmen kedua pihak menjaga sistem perdagangan yang terbuka, transparan, dan berbasis aturan di tengah tantangan global.
Simak fakta-fakta utama seputar IEU-CEPA!
1. Negosiasi panjang sejak 2016
Pembicaraan IEU-CEPA dimulai pada 2016 dan berlangsung alot hingga 19 putaran. Perjalanan menuju kesepakatan baru menemui titik terang pada Juli 2025, ketika Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke Brussel dan mengumumkan bersama Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen bahwa kedua pihak telah mencapai “kesepakatan politik”.
Airlangga Hartarto menegaskan, ketidakpastian global akibat perang tarif dan proteksionisme menjadi alasan kuat mendorong lahirnya kesepakatan bilateral yang lebih stabil.
2. Penghapusan tarif hingga 98 Persen
Salah satu poin penting dari IEU-CEPA adalah penghapusan tarif bea masuk. Sekitar 80 persen ekspor Indonesia ke UE akan langsung bebas tarif, sementara secara keseluruhan lebih dari 98 persen tarif dihapuskan setelah perjanjian berlaku penuh.
Komoditas unggulan Indonesia seperti minyak kelapa sawit, tekstil, alas kaki, dan perikanan akan lebih kompetitif di pasar Eropa. Sebaliknya, produk ekspor Eropa seperti mesin, farmasi, dan otomotif juga lebih mudah masuk ke pasar Indonesia.
UE memperkirakan ekspor mereka ke Indonesia akan meningkat 30 persen, sedangkan Indonesia memproyeksikan ekspor ke Eropa bisa melonjak hampir 60 persen pada tahap awal implementasi.
3. Nilai perdagangan dan investasi
Uni Eropa saat ini merupakan mitra dagang terbesar kelima bagi Indonesia. Pada 2024, nilai perdagangan kedua pihak mencapai US$30,4 miliar (sekitar Rp500 triliun) dengan surplus US$4,4 miliar di pihak Indonesia.
Selain itu, UE tercatat sebagai investor terbesar kelima di Indonesia dengan total investasi mencapai US$15,6 miliar sepanjang periode 2019–2024.
4. Fokus pada ekonomi digital dan teknologi
Kesepakatan ini tidak hanya menyentuh perdagangan barang, tetapi juga memperluas kerja sama di bidang digital. Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai US$150 miliar (sekitar Rp2.460 triliun) pada 2025 dan terus tumbuh pesat dalam lima tahun mendatang.
Dukungan teknologi, pusat data, dan infrastruktur digital dari mitra Eropa diyakini akan memperkuat ekosistem ekonomi digital Indonesia.
Indonesia juga menjadi salah satu negara pertama yang memperkenalkan teknologi satelit orbit rendah (low earth orbit/LEO) untuk memperluas akses internet berkecepatan tinggi. Lebih dari 100 ribu masyarakat telah merasakan manfaat layanan ini.
5. Isu lingkungan dan kebijakan hijau
Hubungan Indonesia dan UE sempat tegang akibat kebijakan deforestasi Uni Eropa. Regulasi tersebut melarang impor komoditas seperti minyak sawit, karet, kedelai, kayu, dan daging ternak jika diproduksi di lahan yang digunduli setelah Desember 2020.
Meski demikian, Kepala Perdagangan UE Maros Šefčovič berjanji akan memberikan perlakuan khusus bagi negara yang telah menandatangani perjanjian dagang dengan UE. Regulasi deforestasi juga ditunda implementasinya hingga akhir 2025.
6. Apa langkah selanjutnya?
Setelah penandatanganan, perjanjian IEU-CEPA akan melalui tahap pemeriksaan hukum dan penerjemahan dokumen resmi. Selanjutnya, kesepakatan harus diratifikasi oleh Parlemen Eropa, anggota UE, serta Parlemen Indonesia. Implementasi penuh ditargetkan bisa berjalan pada 2027.
Airlangga menegaskan, pemerintah bersama KADIN, EuroCham, dan APINDO siap menggarap peluang low hanging fruit agar manfaat IEU-CEPA bisa segera dirasakan.
Dengan penghapusan tarif, peluang investasi baru, hingga kerja sama digital dan energi bersih, perjanjian ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.
FAQ seputar IEU-CEPA
1. Apa itu IEU-CEPA?
IEU-CEPA (Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement) adalah perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa. Perjanjian ini mencakup perdagangan barang dan jasa, investasi, teknologi, hingga kerja sama digital.
2. Siapa saja yang bergabung dalam IEU-CEPA?
Pihak yang bergabung dalam perjanjian ini adalah Republik Indonesia dan Uni Eropa yang terdiri dari 27 negara anggota.
3. Apa manfaat IEU-CEPA bagi Indonesia?
Manfaatnya antara lain penghapusan tarif lebih dari 98% komoditas, peningkatan ekspor hingga 60%, penciptaan lapangan kerja baru, transfer teknologi, dan akses lebih besar ke pasar Uni Eropa.
4. Kapan IEU-CEPA mulai berlaku?
Setelah penandatanganan, perjanjian masih harus melalui proses ratifikasi di parlemen Indonesia dan Uni Eropa. Jika sesuai jadwal, implementasi penuh IEU-CEPA diperkirakan mulai tahun 2027.